Festival Imlek yang masuk dalam kalender wisata Banyuwangi Festival (B-Fest) 2020 akan berlangsung selama tiga hari mulai hari ini Jumat hingga Minggu, dan event ini berpusat di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hoo Tong Bio Banyuwangi, Jawa Timur.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jumat, mengatakan bahwa Festival Imlek merupakan wujud komitmen daerah untuk mengangkat beragam tradisi dan kebudayaan kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

"Festival Imlek ini merupakan wujud komitmen kami untuk mengakomodir semua tradisi yang ada di masyarakat. Sejak empat tahun lalu, kami masukkan kegiatan ini menjadi agenda resmi B-Fest, untuk menunjukkan bahwa budaya Tionghoa juga merupakan bagian dari Banyuwangi. Banyuwangi yang dihuni banyak etnis, agama, dan budaya namun bisa saling hidup rukun dan damai," ujarnya.

Azwar Anas juga meyakini, Festival Imlek akan berlangsung semarak, karena selain budaya Tionghoa, kesenian lokal Banyuwangi juga akan ditampilkan, seperti, barong Using dan lagu-lagu daerah yang bakal bersanding dengan musik khas Tionghoa.

"Ini pastinya menarik, bagaimana budaya Tionghoa akan berpadu dengan budaya Banyuwangi, jangan sampai dilewatkan," katanya.

Sementara itu, Koordinator Kelenteng Hoo Tong Bio, Alexander Martin mengemukakan Festival Imlek bakal dimeriahkan banyak atraksi yang merefleksikan akulturasi budaya Tionghoa dan budaya lokal Banyuwangi.

Diawali hari ini, akan digelar pertunjukan Wayang Potehi di depan kelenteng. Ini merupakan kesenian wayang klasik perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa.

"Pertunjukan ini akan berlangsung tiga hari, dimulai pukul 16:00 WIB hingga 21:00 WIB," kata Alex.

Pada Jumat malam, dilanjutkan dengan peresmian sentra kuliner baru "Pecinan Street Food", yang merupakan sebuah kawasan kuliner yang menjajakan beragam masakan khas Tionghoa. Mulai dari dimsum, lontong cap go meh, bebek/ ayam peking, sate Tai Chan, hingga nasi goreng hitam.

Meski ini adalah sentra kuliner Tionghoa, Alex memastikan bahwa semua menu yang dijajakan di kawasan ini halal. Pengunjung tidak perlu khawatir mencicipi kuliner di Pecinan Street Food.

"Masyarakat Banyuwangi sangat majemuk, ada banyak etnis dan agama. Namun, kami menyadari bahwa mayoritas adalah muslim. Sehingga kami dan seluruh pedagang sepakat hanya menyediakan masakan halal. Sehingga siapa saja bisa datang dan berwisata kuliner di sini tanpa ragu," ujarnya.

Selanjutnya, pada Minggu, Fetival Imlek akan ditutup dengan beragam pertunjukan seni kolaborasi. Di antaranya atraksi leang leong dan tarian lampion, juga kolaborasi barongsai, barong using, dan barong Bali.

"Juga ada penampilan Lalare Orchestra. Mereka akan membawakan sejumlah lagu daerah dan lagu Tionghoa yang diaransemen musik tradisional," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020