Bupati Abdullah Azwar Anas mendorong Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama (IPNU) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bisa menjadi organisasi kepemudaan yang inovatif.

"IPNU harus mendorong anggotanya untuk berpikir inovatif. Untuk itu, perlu adanya inovasi-inovasi yang dikreasi dari kader-kader IPNU," kata Azwar Anas dalam sambutannya di acara Konferensi Cabang Ke-XVIII IPNU Banyuwangi di Ponpes Al Fadl, Tegaldlimo, Banyuwangi, Selasa.

Salah satu inovasi itu, lanjut dia, yakni di bidang peningkatan kemampuan berinteraksi pelajar dan pemuda, seperti halnya peningkatan rasa percaya diri, lobi, negoisasi hingga pemecahan masalah.

"Kemampuan-kemampuan soft skill seperti ini, dipelajarinya ya di organisasi. Di sinilah, IPNU harus bisa membuat inovasi untuk mempersiapkan para kader yang memiliki hal-hal demikian," kata Anas.

Anas mencontohkan, semasa menjadi Ketua Umum PP IPNU, keberhasilannya memimpin Banyuwangi, salah satunya berkat kemampuan berinteraksi yang dulu ditempa di IPNU sejak menjadi kader di komisariat IPNU saat SMA dan berlanjut hingga di Pimpinan Pusat IPNU.

"Bagaimana ketika saya harus berhadapan dengan orang adalah ilmu yang saya dapat saat ber-IPNU. Dan itu yang jadi bekal saya saat memimpin Banyuwangi saat ini," paparnya.

Bupati Anas juga meminta IPNU pandai membaca peluang dan memanfaatkan sarana teknologi dalam pengembangan keorganisasian, karena kemajuan teknologi informasi harus bisa dikuasai guna memberikan kemaslahatan bagi masyarakat.

"Ada Belva yang membuat aplikasi Ruang Guru, ini contoh bagus bagaimana pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran. Manfaatnya pun bisa dirasakan langsung masyarakat," kata Anas.

Selain itu, Bupati Anas juga mengajak para kader IPNU untuk masuk ke sekolah-sekolah negeri. Pandangan keagamaan NU yang mengedepankan toleransi dan komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan perlu disemai di kalangan pelajar umum.

"Ini bukan semata untuk NU. Tapi untuk kita semua, bangsa Indonesia. Pandangan keagamaan NU yang toleran perlu disebarluaskan untuk melawan pandangan-pandangan radikal yang banyak masuk di sekolah negeri," ucap Anas.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020