Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, akan memaparkan program desa tematik yang dicanangkan Bupati Baddrut Tamam sebagai upaya untuk pemerataan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah itu ke salah satu perguruan tinggi di Jepang.
"Program desa tematik yang kami canangkan ini dianggap oleh Nagoya University di Jepang sebagai program yang menarik, yang akan dibedah secara ilmiah," kata Bupati Baddrut Tamam di Pamekasan, Senin.
Ia menjelaskan, sesuai dengan undangan yang diterima Pemkab Pamekasan, acara bedah ilmiah program desa tematik di Nagoya University itu akan berlangsung pada Maret 2020.
Ilmuwan dan guru besar di perguruan tinggi itu mengaku tertarik dengan program desa tematik yang dicanangkan Pemkab Pamekasan, karena dianggap sebagai antitesa dari program one village one product (satu desa satu produk).
Konsep one village one product ini pernah diterapkan oleh Gubernur Hachi di China saat wilayah itu dilanda krisis dan sukses membangun ekonomi masyarakat.
Desa tematik yang dicanangkan Pemkab Pamekasan menurut bupati muda ini dinilai sebagai sebuah terobosan baru, dalam upaya menghidupkan ekonomi masyarakat secara merata, yakni melalui potensi di masing-masing desa.
"Jika nanti kami bisa mempresentasikan konsep desa tematik ini secara ilmiah, maka Pemkab Pamekasan akan mendapatkan penghargaan dari Nagoya University," katanya.
Hanya saja, kata dia, bedanya di Pamekasan pengembangan ekonomi masyarakat desa didasarkan pada potensi yang ada di desa itu, sedangkan pada konsep Gubernur Haici China, mengharuskan desa membuat sebuah produk.
"Desa tematik ini sebenarnya merupakan ikhtiar kami dalam memberikan sentuhan baru untuk menjadikan perekonomian di desa semakin maju dan berkembang, akan terus diupayakan, sehingga potensi yang ada di setiap desa bisa tereksplorasi secara merata," katanya.
Di samping itu, kata dia, desa tematik adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat mulai dari bawah.
Melalui konsep desa tematik ini, Baddrut Tamam ingin menggerakkan desa memilki tema dan program unggulan dengan perencanaan yang matang.
Beberapa desa di Pamekasan kini telah menetapkan tema sebagai program perioritas pengembangan ekonomi desa, seperti desa pariwisata, perikanan, pertanian dan desa UMKM.
Pemkab Pamekasan mengarahkan, agar semua pembangunan di tingkat desa diarahkan sesuai dengan tema yang telah ditetapkan oleh desa berdasarkan rapat musyawarah desa tersebut, demikian Baddrut Tamam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Program desa tematik yang kami canangkan ini dianggap oleh Nagoya University di Jepang sebagai program yang menarik, yang akan dibedah secara ilmiah," kata Bupati Baddrut Tamam di Pamekasan, Senin.
Ia menjelaskan, sesuai dengan undangan yang diterima Pemkab Pamekasan, acara bedah ilmiah program desa tematik di Nagoya University itu akan berlangsung pada Maret 2020.
Ilmuwan dan guru besar di perguruan tinggi itu mengaku tertarik dengan program desa tematik yang dicanangkan Pemkab Pamekasan, karena dianggap sebagai antitesa dari program one village one product (satu desa satu produk).
Konsep one village one product ini pernah diterapkan oleh Gubernur Hachi di China saat wilayah itu dilanda krisis dan sukses membangun ekonomi masyarakat.
Desa tematik yang dicanangkan Pemkab Pamekasan menurut bupati muda ini dinilai sebagai sebuah terobosan baru, dalam upaya menghidupkan ekonomi masyarakat secara merata, yakni melalui potensi di masing-masing desa.
"Jika nanti kami bisa mempresentasikan konsep desa tematik ini secara ilmiah, maka Pemkab Pamekasan akan mendapatkan penghargaan dari Nagoya University," katanya.
Hanya saja, kata dia, bedanya di Pamekasan pengembangan ekonomi masyarakat desa didasarkan pada potensi yang ada di desa itu, sedangkan pada konsep Gubernur Haici China, mengharuskan desa membuat sebuah produk.
"Desa tematik ini sebenarnya merupakan ikhtiar kami dalam memberikan sentuhan baru untuk menjadikan perekonomian di desa semakin maju dan berkembang, akan terus diupayakan, sehingga potensi yang ada di setiap desa bisa tereksplorasi secara merata," katanya.
Di samping itu, kata dia, desa tematik adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat mulai dari bawah.
Melalui konsep desa tematik ini, Baddrut Tamam ingin menggerakkan desa memilki tema dan program unggulan dengan perencanaan yang matang.
Beberapa desa di Pamekasan kini telah menetapkan tema sebagai program perioritas pengembangan ekonomi desa, seperti desa pariwisata, perikanan, pertanian dan desa UMKM.
Pemkab Pamekasan mengarahkan, agar semua pembangunan di tingkat desa diarahkan sesuai dengan tema yang telah ditetapkan oleh desa berdasarkan rapat musyawarah desa tersebut, demikian Baddrut Tamam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020