Mini bozem atau tempat penampungan air yang digunakan untuk menampung limpahan air hujan dibangun di depan TVRI Jalan Mayjend Sungkono Nomor 124, Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Pak, nanti di sini dibuat taman juga," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengarahkan para petugas Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUMP) dan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) saat memantau progres pembangunan bozem mini di Jalan Mayjen Sungkono, Sabtu.

Menurut dia, mini bozem dibuat di ruang terbuka hijau agar dapat menampung limpahan air hujan dari kawasan Dukuh Kupang. Pembangunan mini bozem sudah dilakukan sekitar sepekan lalu.

Tak hanya memberi arahan dalam pembangunan mini bozem, Wali Kota Risma bersama beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya juga melakukan kerja bakti membersihkan area tersebut. Sesekali, menggunakan handie talkie, ia memberikan instruksi kepada para petugas di lapangan.

Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUMP) Kota Surabaya, Erna Purnawati mengatakan bahwa lahan milik Pemkot Surabaya yang berada di depan TVRI digunakan sebagai tampungan air.

"Tampungan sebentar, untuk mengurangi beban (aliran air) yang ke bawah," kata Erna.

Ia mengakui, beberapa waktu lalu, saat terjadi hujan lebat hingga mengakibatkan genangan di sekitar Jalan Mayjend Sungkono karena disebabkan adanya bottle neck di depan Darmo Park. "Bottle neck terjadi karena ukuran box culvertnya 2x2 meter, namun di depan Darmo Park 60x60 cm," katanya.

Menurut Erna, pihaknya sudah dilakukan lelang beberapa kali, namun mereka terkendala dengan adanya gardu PLN, dan kabel Fiber Optic (FO) yang begitu banyak. "Akhirnya beberapa hari lalu kita bongkar, kabel FO kita tarik terus dimasukkan ke box culvert. Mudah-mudahan airnya lancar," katanya.

Erna juga menjelaskan, jika tampungan air di mini bozem sudah penuh, limpahan air akan turun ke bawah melewati crossing saluran di depan kantor Yamaha. Kemudian, air mengarah ke brandgang Java Paragon dan selanjutnya ke Darmo Park.

Mini bosem yang tengah dibangun tersebut, berukuran 50 x 15 meter, karena letak lahannya miring. Dengan kedalaman di sisi utara 3 meter, sedangkan selatan 2 meter. Untuk mempercepat proses pengerjaan, kata dia, pihaknya juga menerjunkan beberapa alat berat, beserta puluhan petugas DKRTH dan DPUBMP.

"Seminggu lagi kita targetkan selesai," kata Erna.

Erna menambahkan, di sekitar mini bozem juga akan dilengkapi dengan taman. Bahkan, Wali Kota Risma telah meminta petugas DKRTH agar membuat taman dengan menanami rerumputan dan tanaman perdu, sehingga terlihat rindang.

"Karena menggunakan alat sendiri dan semuanya kita kerjakan sendiri, jadi gak pakai anggaran," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020