Pemerintah Provinsi Jawa Timur menunjuk tiga rumah sakit, masing-masing RSUD dr. Soetomo Surabaya, RS Dr. Syaiful Anwar Malang, dan RS Dr. Soedono Madiun sebagai tempat isolasi penanganan pasien terkena virus corona.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Sidoarjo, Jumat, mengatakan, jika ada pasien yang terdeteksi terkena virus dari Wuhan, China, tersebut, maka akan dirujuk ke tiga rumah sakit yang sudah ditunjuk.
"Peningkatan suhu tubuh dari penumpang adalah tanda utama dari gejala penyakit atau infeksi, salah satu di antaranya virus corona. Kalau sudah terdeteksi diperiksa oleh dokter apakah penyakit berkaitan dengan virus atau tidak. Jika terdeteksi akan dilakukan di ruang perawatan dan isolasi di RSUD dr. Soetomo, RS. Dr. Syaiful Anwar, dan RS. Dr. Soedono," katanya.
Baca juga: Virus corona telah menewaskan 25 orang
Khofifah memastikan bahwa Pemprov Jatim akan memproteksi warganya dengan menyiapsiagakan ruang isolasi yang telah disiagakan di RSUD dr. Soetomo, RSUD Soedono Madiun, dan RS Saiful Anwar Malang.
"Jadi, siapa pun yang ada di Jatim kita ingin memberikan proteksi dengan baik. Seluruh tim dari ketiga rumah sakit Pemprov Jatim, yakni RSUD dr. Soetomo, RSUD Saiful Anwar dan RSUD Soedono dalam keadaan yang sudah terkoordinasikan. Saya juga minta Dinas Kesehatan untuk terus memonitor," katanya.
Baca juga: Gubernur Khofifah cek alat pendeteksi suhu tubuh di Bandara Juanda
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya dr. M. Budi Hidayat menjelaskan bahwa Bandara International Juanda memiliki alat pendeteksi suhu tubuh yakni Body Thermal Scanner.
"Body Thermal Scanner merupakan alat pendeteksi tubuh yang diperuntukkan bagi penumpang kedatangan internasional di bandara dan pelabuhan," katanya.
Baca juga: Antisipasi virus corona, KKP Surabaya perketat pengawasan penumpang dari luar negeri
Dia menjelaskan alat itu mampu mendeteksi setiap penumpang dalam radius sampai 10 meter.
"Alat ini di-setting jika suhu tubuh berada di atas 38 derajat Celcius alarm akan berbunyi sebagai pertanda bahwa penumpang tersebut perlu diidentifikasi di ruang isolasi bandara untuk selanjutnya di rujuk ke tiga rumah sakit Pemprov Jatim yang telah ditunjuk ," katanya.
Baca juga: Gubernur Khofifah imbau tingkatkan kewaspadaan antisipasi virus corona
Ia melanjutkan, peningkatan suhu tubuh dari penumpang menjadi tanda utama gejala penyakit atau infeksi, salah satu di antaranya virus corona.
"Kalau sudah terdeteksi diperiksa oleh dokter apakah penyakit berkaitan dengan virus atau tidak. Jika terdeteksi akan dilakukan di ruang perawatan dan isolasi di RSUD dr. Soetomo, RS. Dr. Syaiful Anwar dan RS. Dr. Soedono," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Sidoarjo, Jumat, mengatakan, jika ada pasien yang terdeteksi terkena virus dari Wuhan, China, tersebut, maka akan dirujuk ke tiga rumah sakit yang sudah ditunjuk.
"Peningkatan suhu tubuh dari penumpang adalah tanda utama dari gejala penyakit atau infeksi, salah satu di antaranya virus corona. Kalau sudah terdeteksi diperiksa oleh dokter apakah penyakit berkaitan dengan virus atau tidak. Jika terdeteksi akan dilakukan di ruang perawatan dan isolasi di RSUD dr. Soetomo, RS. Dr. Syaiful Anwar, dan RS. Dr. Soedono," katanya.
Baca juga: Virus corona telah menewaskan 25 orang
Khofifah memastikan bahwa Pemprov Jatim akan memproteksi warganya dengan menyiapsiagakan ruang isolasi yang telah disiagakan di RSUD dr. Soetomo, RSUD Soedono Madiun, dan RS Saiful Anwar Malang.
"Jadi, siapa pun yang ada di Jatim kita ingin memberikan proteksi dengan baik. Seluruh tim dari ketiga rumah sakit Pemprov Jatim, yakni RSUD dr. Soetomo, RSUD Saiful Anwar dan RSUD Soedono dalam keadaan yang sudah terkoordinasikan. Saya juga minta Dinas Kesehatan untuk terus memonitor," katanya.
Baca juga: Gubernur Khofifah cek alat pendeteksi suhu tubuh di Bandara Juanda
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya dr. M. Budi Hidayat menjelaskan bahwa Bandara International Juanda memiliki alat pendeteksi suhu tubuh yakni Body Thermal Scanner.
"Body Thermal Scanner merupakan alat pendeteksi tubuh yang diperuntukkan bagi penumpang kedatangan internasional di bandara dan pelabuhan," katanya.
Baca juga: Antisipasi virus corona, KKP Surabaya perketat pengawasan penumpang dari luar negeri
Dia menjelaskan alat itu mampu mendeteksi setiap penumpang dalam radius sampai 10 meter.
"Alat ini di-setting jika suhu tubuh berada di atas 38 derajat Celcius alarm akan berbunyi sebagai pertanda bahwa penumpang tersebut perlu diidentifikasi di ruang isolasi bandara untuk selanjutnya di rujuk ke tiga rumah sakit Pemprov Jatim yang telah ditunjuk ," katanya.
Baca juga: Gubernur Khofifah imbau tingkatkan kewaspadaan antisipasi virus corona
Ia melanjutkan, peningkatan suhu tubuh dari penumpang menjadi tanda utama gejala penyakit atau infeksi, salah satu di antaranya virus corona.
"Kalau sudah terdeteksi diperiksa oleh dokter apakah penyakit berkaitan dengan virus atau tidak. Jika terdeteksi akan dilakukan di ruang perawatan dan isolasi di RSUD dr. Soetomo, RS. Dr. Syaiful Anwar dan RS. Dr. Soedono," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020