Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan pengecekan langsung alat pendeteksi suhu tubuh (body thermal scanner) di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya untuk mengantisipasi masuknya virus corona dari Wuhan, China.
"Kami ingin memastikan dan melihat langsung keberadaan alat ini pendeteksi suhu tubuh ini," katanya saat mengecek keberadaan alat tersebut di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo, Jumat.
Video Oleh Indra Setiawan
Baca juga: Gubernur Khofifah imbau tingkatkan kewaspadaan antisipasi virus corona
Ia menjelaskan pengecekan itu sebagai langkah antisipatif dengan meninjau kesiapan petugas dan alat tim kesehatan di bandara.
"Utamanya untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang di terminal kedatangan internasional," katanya.
Baca juga: Antisipasi virus corona, KKP Surabaya perketat pengawasan penumpang dari luar negeri
Ia mengatakan pengecekan itu merupakan bentuk kesiapsiagaan serta kewaspadaan agar masyarakat Jawa Timur tidak khawatir dan tidak terjangkit virus baru tersebut.
"Pada tanggal 5 Januari 2020 Menteri Kesehatan mengirimkan surat edaran kepada kepala Dinas Kesehatan yang berisikan antisipasi dan kewaspadaan secara lebih saksama," katanya.
Baca juga: Virus corona telah menewaskan 25 orang
Untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya, pihaknya minta seluruh penerbangan internasional dari China untuk mengisi kartu kewaspadaan kesehatan.
"Harapannya, jika masing masing penumpang mengisi kartu kewaspadaan kesehatan tersebut bisa terdeteksi secara awal dari gejala yang dimiliki oleh penumpang," katanya.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya memperketat pengawasan penumpang dari luar negeri melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya menyusul adanya virus corona yang bermula di Kota Wuhan, Cina.
Kepala KKP Surabaya Budi Hidayat saat dikonfirmasi di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya menjelaskan salah satu bentuk pengetatan pengawasan, dengan menyiagakan petugas jaga untuk memantau suhu tubuh penumpang yang baru turun dari pesawat.
"Kalau penumpang itu suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat maka akan kami arahkan ke ruang isolasi khusus di dalam lingkungan bandara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami ingin memastikan dan melihat langsung keberadaan alat ini pendeteksi suhu tubuh ini," katanya saat mengecek keberadaan alat tersebut di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo, Jumat.
Video Oleh Indra Setiawan
Baca juga: Gubernur Khofifah imbau tingkatkan kewaspadaan antisipasi virus corona
Ia menjelaskan pengecekan itu sebagai langkah antisipatif dengan meninjau kesiapan petugas dan alat tim kesehatan di bandara.
"Utamanya untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang di terminal kedatangan internasional," katanya.
Baca juga: Antisipasi virus corona, KKP Surabaya perketat pengawasan penumpang dari luar negeri
Ia mengatakan pengecekan itu merupakan bentuk kesiapsiagaan serta kewaspadaan agar masyarakat Jawa Timur tidak khawatir dan tidak terjangkit virus baru tersebut.
"Pada tanggal 5 Januari 2020 Menteri Kesehatan mengirimkan surat edaran kepada kepala Dinas Kesehatan yang berisikan antisipasi dan kewaspadaan secara lebih saksama," katanya.
Baca juga: Virus corona telah menewaskan 25 orang
Untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya, pihaknya minta seluruh penerbangan internasional dari China untuk mengisi kartu kewaspadaan kesehatan.
"Harapannya, jika masing masing penumpang mengisi kartu kewaspadaan kesehatan tersebut bisa terdeteksi secara awal dari gejala yang dimiliki oleh penumpang," katanya.
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya memperketat pengawasan penumpang dari luar negeri melalui Bandara Internasional Juanda Surabaya menyusul adanya virus corona yang bermula di Kota Wuhan, Cina.
Kepala KKP Surabaya Budi Hidayat saat dikonfirmasi di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya menjelaskan salah satu bentuk pengetatan pengawasan, dengan menyiagakan petugas jaga untuk memantau suhu tubuh penumpang yang baru turun dari pesawat.
"Kalau penumpang itu suhu tubuhnya lebih dari 38 derajat maka akan kami arahkan ke ruang isolasi khusus di dalam lingkungan bandara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020