Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengadakan rapat dengan berbagai pihak guna mencari strategi mengendalikan laju inflasi yang bisa saja terjadi pada 2020.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus terus responsif dan berkolaborasi untuk mengendalikan inflasi di Kota Kediri.

"Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pak Musni (Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Musni Hardi Kasuma Atmaja) telah bekerjasama dengan baik di TPID, sehingga dampaknya sangat positif dapat kami rasakan bersama-sama khususnya untuk masyarakat Kota Kediri," katanya di Kediri, Selasa.

Ia mengatakan, banyak orang yang bilang bahwa membeli bahan di Kota Kediri dikatakan lebih murah. Hal tersebut tidak terlepas dari terjaganya inflasi di Kota Kediri.

"Kalau inflasi ditekan terus juga tidak baik. Lebih baik dikendalikan. Mudah-mudahan ini bisa sustain," kata dia.

Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota, juga mengingatkan agar TPID segera mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi beberapa tantangan di tahun 2020 yang mendorong laju inflasi meningkat.

Tantangan itu misalnya kenaikan cukai rokok, pencabutan subsidi listrik, isu pencabutan subsidi elpiji 3 kilogram serta kenaikan volatile food yang bisa mendorong angka inflasi.

"Menurut saya kenaikan cukai ini perlu segera diantisipasi karena adanya kemungkinan pengangguran terbuka yang bisa meningkat lagi. Kalau saya lihat konsepnya, jika cukai rokok naik pasti akan beralih ke otomatisasi karena lebih murah dari tenaga manusia. Volatile food juga harus dikendalikan. Ke depan saya berharap TPID dapat bekerja lebih baik lagi. Kami akan siapkan yang lebih baik lagi dan lebih detail lagi dari segala penjuru," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KpwBI) Kediri Musni Hardi Kasuma Atmaja memaparkan ada beberapa hal yang harus diwaspadai di tahun 2020 ini. Administered price beberapa komoditi akan naik, seperti emas yang mulai naik karena isu global.

"Kalau administered price ini naik, harus diwaspadai karena bisa berpotensi meningkatkan inflasi. Di tahun 2019 cenderung rendah karena dibantu juga oleh administered price yang juga rendah," kata dia.

Musni Hardi menambahkan, terdapat lima komoditas lain yang juga harus diwaspadai karena telah terjadi kenaikan di awal 2020. Lima komoditas itu adalah beras IR 64, gula pasir, minyak goreng, bawang merah dan cabai merah. Untuk beras IR 64, minyak goreng, bawang merah dan cabai merah, Bulog Kediri masih memiliki stok cukup untuk melakukan penetrasi.

Dalam kesempatan tersebut, juga diserahkan cenderamata oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar kepada Kepala KPwBI Kediri Musni Hardi yang akan berpindah tugas ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau. Musni Hardi akan digantikan oleh Sofwan Kurnia.

Hadir dalam rapat ini, Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kediri Enny Endarjati, dan TPID Kota Kediri. (*) 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020