Ketua Dewan Perwakilan Daerah Himpunan Pengusaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (Hipmikimdo) Jawa Timur Bambang Wahyuono menyebut pasar daring (online) masih sangat potensial bagi keberadaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mendongkak omzet pada 2020.
"Oleh karena itu hingga saat ini kami terus berupaya membantu para UMKM di Jawa Timur agar tidak kalah bersaing di tahun 2020, salah satunya memanfaatkan teknologi digital," kata Bambang di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Ia mengatakan UMKM telah berhasil menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi di provinsi itu, karena jumlahnya yang sudah menyentuh angka 9,7 juta unit usaha.
"Makanya kami semua sangat fokus mendorong UMKM agar bisa semakin pesat lagi pertumbuhannya, dan salah satunya melalui konsep digitalisasi disertai dengan kreativitas yang tinggi, yang jadi syarat mutlak untuk bisa menjangkau pasar lebih luas," katanya.
Sejak tiga bulan terakhir, kata dia, Hipmikimdo telah mengembangkan ukmpedia.online, yang yang bisa dimanfaatkan oleh semua anggota Hipmikimdo Jawa Timur untuk menjajaki pasar daring.
"Sampai sekarang belum semua anggota terdaftar ke dalam ukmpedia.online dan baru sekitar 200 UMKM. Oleh karena itu akan terus kami dorong, sebab kendalanya pelaku UMKM yang kurang paham terhadap pasar daring," kata Bambang.
Ia mengatakan dari semua UMKM yang telah terdaftar di laman, mayoritas bergerak di bidang kuliner dan akan terus didorong memproduksi makanan-makanan yang sedang diminati pasar, seperti makanan sehat.
"Kami juga mendorong anggota untuk masuk pasar ekspor dan dari total 2.000 UMKM di bawah naungan Hipmikimdo, yang sudah melakukan penjualan ke luar negeri masih sangat kecil, yakni tidak sampai 10 UMKM," katanya.
Minimnya UMKM masuk pasar ekspor, kata Bambang, salah satunya disebabkan pembiayaan. Tidak sedikit yang masih kesulitan untuk mengembangkan bisnisnya, kata dia, karena terbentur dana.
"Kami mendukung terkait rencana pemerintah yang akan mengucurkan plafon KUR sampai Rp200 triliun, sebab kami sangat berharap itu bisa terlaksana, dampaknya pasti akan luar biasa," ujar Bambang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Oleh karena itu hingga saat ini kami terus berupaya membantu para UMKM di Jawa Timur agar tidak kalah bersaing di tahun 2020, salah satunya memanfaatkan teknologi digital," kata Bambang di Surabaya, Jawa Timur, Senin.
Ia mengatakan UMKM telah berhasil menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi di provinsi itu, karena jumlahnya yang sudah menyentuh angka 9,7 juta unit usaha.
"Makanya kami semua sangat fokus mendorong UMKM agar bisa semakin pesat lagi pertumbuhannya, dan salah satunya melalui konsep digitalisasi disertai dengan kreativitas yang tinggi, yang jadi syarat mutlak untuk bisa menjangkau pasar lebih luas," katanya.
Sejak tiga bulan terakhir, kata dia, Hipmikimdo telah mengembangkan ukmpedia.online, yang yang bisa dimanfaatkan oleh semua anggota Hipmikimdo Jawa Timur untuk menjajaki pasar daring.
"Sampai sekarang belum semua anggota terdaftar ke dalam ukmpedia.online dan baru sekitar 200 UMKM. Oleh karena itu akan terus kami dorong, sebab kendalanya pelaku UMKM yang kurang paham terhadap pasar daring," kata Bambang.
Ia mengatakan dari semua UMKM yang telah terdaftar di laman, mayoritas bergerak di bidang kuliner dan akan terus didorong memproduksi makanan-makanan yang sedang diminati pasar, seperti makanan sehat.
"Kami juga mendorong anggota untuk masuk pasar ekspor dan dari total 2.000 UMKM di bawah naungan Hipmikimdo, yang sudah melakukan penjualan ke luar negeri masih sangat kecil, yakni tidak sampai 10 UMKM," katanya.
Minimnya UMKM masuk pasar ekspor, kata Bambang, salah satunya disebabkan pembiayaan. Tidak sedikit yang masih kesulitan untuk mengembangkan bisnisnya, kata dia, karena terbentur dana.
"Kami mendukung terkait rencana pemerintah yang akan mengucurkan plafon KUR sampai Rp200 triliun, sebab kami sangat berharap itu bisa terlaksana, dampaknya pasti akan luar biasa," ujar Bambang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020