PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) memperluas pasarnya di Surabaya dengan membuka kantor baru di gedung Pakuwon Tower Lantai 9, Tunjungan Plaza Surabaya.
Chief Agency Officer Manulife Indonesia, Jeffrey Kie dalam keterangan persnya di Surabaya, Kamis mengatakan keberadaan kantor yang dekat dengan pusat perbelanjaan diharapkan mempermudah nasabah dalam mengurus asuransi.
"Saat mereka nge-mal, juga bisa sekalian mampir mengurus asuransi, dan juga tidak perlu pergi ke tempat berbeda di saat jalanan macet," kata Jeffrey kepada wartawan di Surabaya.
Dengan keberadaan kantor baru, Manulife optimistis pelayanannya akan mudah dan terjangkau, sehingga dapat menarik nasabah maupun calon nasabah.
"Kami mau memberi customer yang terbaik. Kalau mereka punya experience bagus, otomatis kan ada peningkatan kinerja premi," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah yakni sekitar 6 persen. Namun, dengan berjalannya waktu dan edukasi yang dilakukan pemerintah, ke depan diharapkan masyarakat akan sadar akan pentingnya berasuransi.
"Sekarang asuransi sudah mulai menjadi gaya hidup. Kalau di rumah sakit juga, biasanya sudah ditanyakan pakai asuransi apa. Maka ini jadi bagian gaya hidup," katanya.
Terkait kinerja premi Manulife, Jeffery mengatakan saat ini masih dalam proses rekapitulasi. Namun dalam laporan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AJJI), kinerja Manulife Indonesia pada 2019 mengalami pertumbuhan positif dan memiliki market yang sangat bagus. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Chief Agency Officer Manulife Indonesia, Jeffrey Kie dalam keterangan persnya di Surabaya, Kamis mengatakan keberadaan kantor yang dekat dengan pusat perbelanjaan diharapkan mempermudah nasabah dalam mengurus asuransi.
"Saat mereka nge-mal, juga bisa sekalian mampir mengurus asuransi, dan juga tidak perlu pergi ke tempat berbeda di saat jalanan macet," kata Jeffrey kepada wartawan di Surabaya.
Dengan keberadaan kantor baru, Manulife optimistis pelayanannya akan mudah dan terjangkau, sehingga dapat menarik nasabah maupun calon nasabah.
"Kami mau memberi customer yang terbaik. Kalau mereka punya experience bagus, otomatis kan ada peningkatan kinerja premi," katanya.
Ia menjelaskan, saat ini penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah yakni sekitar 6 persen. Namun, dengan berjalannya waktu dan edukasi yang dilakukan pemerintah, ke depan diharapkan masyarakat akan sadar akan pentingnya berasuransi.
"Sekarang asuransi sudah mulai menjadi gaya hidup. Kalau di rumah sakit juga, biasanya sudah ditanyakan pakai asuransi apa. Maka ini jadi bagian gaya hidup," katanya.
Terkait kinerja premi Manulife, Jeffery mengatakan saat ini masih dalam proses rekapitulasi. Namun dalam laporan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AJJI), kinerja Manulife Indonesia pada 2019 mengalami pertumbuhan positif dan memiliki market yang sangat bagus. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020