Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, mendirikan pos komando (posko) kesiapsiagaan penanggulangan bencana sehingga terwujud penanganan yang cepat dan tepat jika bencana alam terjadi di wilayah setempat saat puncak musim hujan.

"Posko kesiapsiagaan penanggulangan bencana didirikan di Kantor Kecamatan Balerejo untuk penanganan yang cepat jika nanti bencana alam terjadi di Kabupaten Madiun, utamanya banjir," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami kepada wartawan di Madiun, Kamis.

Menurut dia, lokasi Balerejo dipilih sebagai posko karena berdasarkan pengalaman tahun lalu, saat banjir besar melanda Kabupaten Madiun, wilayah yang paling parah terdampak adalah Kecamatan Balerejo.

Pada kejadian banjir tahun 2019, hampir semua desa di Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, terendam banjir, baik di permukiman warga, jalan, hingga area pertanian.

Ahmad Dawami menjelaskan selain peralatan penanganan bencana banjir, seperti perahu karet, pelampung, dan lainnya, di posko tersebut juga disiagakan logistik dan dapur umum.

"Semuanya telah siaga jika sewaktu-waktu terjadi banjir. Namun kita berharap tidak terjadi bencana di Kabupaten Madiun," kata dia.

Sementara Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono menyatakan Polri bersama TNI mendukung peran pemerintah daerah, yakni BPBD Kabupaten Madiun, untuk menanggulangi bencana alam.

"Menjadi kewajiban Polri dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana. Temasuk di wilayah Kabupaten Madiun," kata AKBP Ruruh.

Ia menjelaskan bahwa Polres Madiun tidak hanya menyiagakan personel jajaran hingga di tingkat Babinkamtbmas (desa), namun juga bersinergi dengan komponen terkait untuk mengantisipasi terjadinya bencana dan menanggulangi dampak bencana yang terjadi.

Sesuai data, Kabupaten Madiun pernah dilanda banjir besar pada Maret tahun 2019. Total kerugian mencapai Rp54 miliar lebih.

Jumlah kerugian tersebut meliputi kerusakan banjir yang menerjang sebanyak 57 desa di 12 Kecamatan terdampak. Sebanyak 5.707 KK dan 497 hektare lahan pertanian terdampak banjir. Sedangkan, ternak mati terdiri 10 ekor sapi, 69 ekor kambing, dan 4.058 ekor unggas.

Sesuai Prediksi BMKG Surabaya, curah hujan di Kabupaten Madiun akan tinggi selama bulan Januari hingga Maret nanti. Pemetaan daerah rawan bencana terus diperbarui.

Pemkab Madiun melalui BPBD setempat juga akan membentuk relawan-relawan di daerah rawan bencana. Sekaligus melakukan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran bersama menjaga lingkungan guna mencegah bencana.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020