Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap Jawa Timur menggandeng berbagai komunitas untuk menggalang dana bantuan kepada korban banjir yang terjadi di Jabodetabek dan juga di Banten.
Kepala Cabang ACT Jatim Wahyu Sulistianto Putro di Surabaya, Minggu mengatakan, empat hari berlalu pascabanjir di awal tahun, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan relawan dari berbagai elemen organisasi memberikan bantuan terbaik untuk mereka yang membutuhkan.
"Di berbagai daerah di Jawa Timur ACT bersama Masyarakat Relawan Indonesia menyerukan untuk melaksanakan aksi serentak di Car Free Day masing-masing daerah untuk menggalang kepedulian dan mengedukasi masyarakat tentang bencana banjir," katanya.
Ia mengatakan, tidak hanya waktu dan tenaga, tapi sajian terbaik untuk para korban diberikan kepada mereka yang menderita akibat banjir.
"Humanity Foodtruck dan Tim Disaster Emergency Response ACT telah turut serta bersama korban banjir," katanya.
Ia menjelaskan, di Car Free Day Taman Bungkul Surabaya, ACT-MRI bersinergi dengan berbagai komunitas antara lain Life for Ummah Surabaya, Wanita Pemburu Surga, One Day One Juz (ODOJ) Surabaya, KAMMI Surabaya, Urban Care, Guyumu Guyuku dan Jomandang Rupo Musician.
"Jomandang Rupo komunitas musik perkusi yang bergabung dalam sinergi aksi ini menyatakan senang bisa terlibat dalam meringankan beban korban bencana banjir," katanya.
Ia mengatakan, bersama komunitas-komunitas ini selain menggalang kepedulian masyarakat, ACT juga mengedukasi masyarakat yang menghabiskan akhir pekannya di car free day tentang siaga bencana, salah satunya banjir.
"Jawa Timur merupakan daerah yang memiliki potensi terjadi banjir dengan kategori tinggi," ujarnya.
ACT Jawa Timur, kata dia, berkomitmen untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana di berbagai wilayah di Jawa Timur, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk siaga bencana.
"Kami berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban korban banjir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Cabang ACT Jatim Wahyu Sulistianto Putro di Surabaya, Minggu mengatakan, empat hari berlalu pascabanjir di awal tahun, tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan relawan dari berbagai elemen organisasi memberikan bantuan terbaik untuk mereka yang membutuhkan.
"Di berbagai daerah di Jawa Timur ACT bersama Masyarakat Relawan Indonesia menyerukan untuk melaksanakan aksi serentak di Car Free Day masing-masing daerah untuk menggalang kepedulian dan mengedukasi masyarakat tentang bencana banjir," katanya.
Ia mengatakan, tidak hanya waktu dan tenaga, tapi sajian terbaik untuk para korban diberikan kepada mereka yang menderita akibat banjir.
"Humanity Foodtruck dan Tim Disaster Emergency Response ACT telah turut serta bersama korban banjir," katanya.
Ia menjelaskan, di Car Free Day Taman Bungkul Surabaya, ACT-MRI bersinergi dengan berbagai komunitas antara lain Life for Ummah Surabaya, Wanita Pemburu Surga, One Day One Juz (ODOJ) Surabaya, KAMMI Surabaya, Urban Care, Guyumu Guyuku dan Jomandang Rupo Musician.
"Jomandang Rupo komunitas musik perkusi yang bergabung dalam sinergi aksi ini menyatakan senang bisa terlibat dalam meringankan beban korban bencana banjir," katanya.
Ia mengatakan, bersama komunitas-komunitas ini selain menggalang kepedulian masyarakat, ACT juga mengedukasi masyarakat yang menghabiskan akhir pekannya di car free day tentang siaga bencana, salah satunya banjir.
"Jawa Timur merupakan daerah yang memiliki potensi terjadi banjir dengan kategori tinggi," ujarnya.
ACT Jawa Timur, kata dia, berkomitmen untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana di berbagai wilayah di Jawa Timur, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk siaga bencana.
"Kami berharap bantuan yang diberikan bisa meringankan beban korban banjir," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020