Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menganggarkan dana Rp2,5 miliar pada 2020 guna mengantisipasi dan penanganan bencana yang rawan terjadi di wilayah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Muhammad Zahrowi mengatakan bahwa jumlah anggaran tersebut meningkat dari jumlah yang dianggarkan dalam APBD 2019, yakni sebesar Rp1,38 miliar.

"Dari dana yang dianggarkan tahun ini, porsi terbesar ditempatkan pada pos prabencana atau mitigasi bencana. Selain itu juga untuk pos tanggap bencana saat kejadian maupun pascabencana," ujar Muhammad Zahrowi di Madiun, Jawa Timur, Kamis.

Menurut dia, mitigasi bencana sangatlah penting, sebab hal tersebut dapat mencegah terjadinya bencana ataupun menimimalisir kerugian yang ditimbulkan akibat bencana. Terlebih, semua wilayah di Kabupaten Madiun rawan terjadi bencana saat musim hujan.

Sesuai data, Kabupaten Madiun pernah dilanda banjir besar pada Maret tahun 2019. Total kerugian mencapai Rp54.093.855.000.

Jumlah kerugian tersebut meliputi kerusakan banjir yang menerjang sebanyak 57 desa di 12 Kecamatan terdampak. Sebanyak 5.707 KK dan 497 hektare lahan pertanian terdampak banjir. Sedangkan, ternak mati terdiri 10 ekor sapi, 69 ekor kambing, dan 4.058 ekor unggas.

"Banjir pada Maret 2019 lalu, menjadi catatan penting bagi kami selaku leading sector kebencanaan. Karenanya sejumlah antisipasi perlu dipersiapkan," katanya.

Sesuai Prediksi BMKG Surabaya, curah hujan di Kabupaten Madiun akan tinggi dari Januari hingga Maret nanti. Pemetaan daerah rawan bencana terus diperbarui.

"Kami juga akan membentuk relawan-relawan di daerah rawan bencana. Sekaligus melakukan sosialisasi untuk menumbuhkan kesadaran bersama menjaga lingkungan," katanya.

Ia menambahkan BPBD Kabupaten Madiun juga sedang mengajukan alat bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Antara lain, dua perahu karet, satu unit truk logistik, dan dua unit EWS. Sat ini seang menunggu jawaban dari pusat.

Permohonan bantuan alat kebencanaan juga dilayangkan ke BPBD provinsi. Sejumlah alat kebencanaan yang diusulkan, antara lain tongkat penormal air, pelampung, jas hujan, dan peranti lainnya.

Pihaknya berharap bantuan tersebut dapat disetujui, sehingga penanganan bencana di wilayah Kabupaten Madiun dapat maksimal.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020