Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (Kadin Jatim) melalui Musyawarah Provinsi (Musprov) ke- 7 di Surabaya, yang dijadwalkan berlangsung pada 18 - 20 Desember, mendorong perusahaan swasta agar dapat bersaing secara global.

"Musprov ke- 7 Kadin Jatim rencananya dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia," ujar Ketua Panitia Musprov ke- 7 Kadin Jatim M Rizal.

Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) itu menjelaskan, Musprov ke-7 Kadin Jatim akan menjadi momen penting untuk menindaklanjuti keputusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2019 yang berlangsung di Bali pada akhir bulan November lalu.

"Hasil Rapimnas Kadin 2019 kemarin akan lebih memprioritaskan perusahaan swasta dibanding Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Maka Musprov ke- 7 Kadin Jatim salah satunya akan merumuskan itu," katanya. 

Selama ini perusahaan BUMN justru dinilai menjadi kompetitor bagi swasta untuk proyek dalam negeri, bahkan cenderung melakukan monopoli dengan mendirikan anak hingga cucu perusahaan agar bisa menguasai seluruh pekerjaan. 

Kepala Hubungan Masyarakat dan Publikasi Musprov ke-7 Kadin Jatim Luthfil Hakim menandaskan perusahaan BUMN yang kuat dan besar seharusnya tidak bertarung di dalam negeri saja tetapi harus keluar dan  bersaing di pasar global. 

"Dengan begitu negara tetap mendapatkan devisa dari luar dan yang di dalam negeri bisa dikerjakan oleh swasta," katanya. 

Tidak cuma itu, Luthfil menambahkan, peluang harus diberikan kepada perusahaan swasta agar menjadi lebih kuat dan mampu bersaing secara global.

"Saat ini perusahaan swasta dari negara tetangga sudah banyak yang masuk di negara kita. Tetapi kita belum melihat perusahaan swasta dari negeri sendiri yang bersaing di negara tetangga," ucapnya.

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019