Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti) Wilayah VII Prof. Dr. Suprapto mendorong Universitas Wahidiyah (UNIWA) dan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Kediri, Jawa Timur, mampu melahirkan lulusan berkualitas.

"Di era 4.0, mahasiswa harus berpikir kreatif. Disamping soft skill, juga hard skill. Berpikir kritis apa saja," kata Prof Suprapto saat menghadiri wisuda UNIWA dan STIS Kediri, di Kediri, Rabu. 

Selain berpikir kritis, ia berharap mahasiswa juga kreatif. Selain ilmu di kampus, harus mau belajar ilmu di tempat lainnya sebagai bekal dalam menjalankan kehidupan.

Selain itu, ia juga meminta agar mahasiswa mampu berkomunikasi dengan baik, yakni dengan lisan maupun tulis. Mahasiswa juga harus mampu menguasai bahasa lain, misalnya bahasa Inggris dan bahasa Arab.

"Juga harus kerja sama. Jangan hanya di lingkup Kediri, tapi juga Indonesia. Harus kolaborasi dengan siapapun, sebab tidak mungkin berhasil jika bekerja sendiri, egois. Makanya, komunikasi sangat penting," ujar dia. 

Suprapto mengingatkan mahasiswa untuk mengutamakan moral, sebab tanpa moral yang baik akan sulit bisa berkomunikasi dengan masyarakat lainnya.

Ia juga memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan wisuda ini. Jumlah wisudawan sebanyak 133 mahasiswa, dari berbagai jurusan serta STIS Wahidiyah ada sembilan mahasiswa ditambah angkat sumpah bidan dan perawat 65 mahasiswa.

Kendati jumlah mahasiswa tidak terlalu banyak, diharapkan para lulusan bisa memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dan berkontribusi positif untuk lingkungannya. Terlebih lagi, para mahasiswa juga tidak hanya belajar ilmu umum, melainkan juga agama. 

Acara wisuda tersebut dihadiri Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhdhoroh Kediri KH Abdul Latif Madjid RA, serta sejumlah tamu undangan lainnya. 

KH Abdul Latif Madjid juga berharap lulusan UNIWA maupun STIS bisa bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara. "Harapannya, UNIWA maupun STIS nantinya akan semakin lebih baik lagi ke depannya," kata dia.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019