Perum Bulog Subdivre Malang, Jawa Timur, mengalami kesulitan dalam menyalurkan stok beras kualitas medium akibat kecenderungan pasar yang lebih memilih beras kualitas premium.
Kepala Bulog Subdivre Malang Anita Andreani mengatakan bahwa dalam upaya untuk menyalurkan beras kualitas medium tersebut, pihaknya sempat menggandeng mitra penyalur Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT).
"Untuk wilayah Malang Raya, sebagian besar permintaan beras kualitas premium, termasuk pada program BPNT," kata Anita di Kota Malang, Rabu.
Anita menjelaskan, pihaknya mengalami kesulitan untuk melakukan penjualan melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) akibat pasar yang lebih berminat pada beras kualitas premium tersebut.
Menurut Anita, selain untuk wilayah Kota Malang, pihaknya juga berupaya mendorong penyaluran beras ke wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu. Namun, diakui hal tersebut tidak mudah karena adanya peralihan konsumsi dari beras medium ke premium tersebut.
Proses penyaluran bantuan pangan non tunai saat ini melalui bank penyalur yang ditunjuk pemerintah, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa membeli pasokan bahan pangan pada e-warong.
"Untuk Kabupaten Malang, memang ada peluang untuk penyaluran. Namun, sekarang masyarakat itu bisa memilih, dan lebih suka beras premium," ujar Anita.
Kondisi di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, lanjut Anita, berbeda dengan wilayah lain yang ada di Indonesia. Di wilayah Malang Raya, masyarakat cenderung mengkonsumsi beras kualitas premium, sementara di wilayah lain masih ada masyarakat yang menyukai beras medium.
Selain berupaya melakukan penyaluran melalui mitra penyalur BPNT tersebut, Perum Bulog Subdivre Malang juga mengincar peluang kerja sama dengan distributor yang memiliki jaringan cukup luas agar penyaluran beras bisa berjalan optimal.
Penumpukan stok beras yang dimiliki Perum Bulog salah satunya dipengaruhi perubahan mekanisme penyaluran beras sejahtera (Rastra) menjadi Bantuan Pangan Non Tunai.
Pada saat skema rastra berjalan, Perum Bulog secara berkala tetap bisa menyalurkan beras kepada masyarakat penerima bantuan.
Namun, saat ini dengan skema BPNT, masyarakat bisa memilih beras yang diinginkan, khususnya untuk kualitas premium yang dipasok pihak swasta.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019