Seorang pengusaha milenial dengan produk olahan keripik pisang melirik pasar kuliner di Kediri, Jawa Timur, karena kota ini dinilai pangsa pasarnya cukup baik.
Benedictus Kevine PH, pemilik usaha Banana Chips, mengaku dirinya sudah lama melakukan pengamatan. Bahkan sesuai pengamatannya di Kota Kediri, hingga Kabupaten Nganjuk merupakan pangsa pasar yang sangat bagus untuk bisnis kuliner.
"Setelah dari Kediri, rencananya saya juga akan membuka usaha serupa di Bandung. Semoga antusias pasar di sana juga bisa sebaik di Kediri, atau lebih baik lagi," katanya di Kediri, Minggu.
Dirinya membuka gerai di pusat perbelanjaan Kota Kediri. Kota ini diliriknya, selain karena pasar yang menjanjikan juga dirinya mempunyai rekan.
Ia juga ingin membuka lapangan kerja di Kota Kediri. Bahan baku produk olahannya adalah pisang kepok, yang dibuat secara handmade.
"Kami produksi sendiri di Jakarta secara handmade dan dikemas menarik, sehingga camilan ini sekaligus membantu program pemerintah agar UKM naik kelas. Usaha yang kami rintis sejak 1,5 bulan terakhir ini direspon sangat baik oleh penggemar produk kuliner," kata Benedictus.
Ia juga sengaja memilih bahan baku buah pisang untuk produk olahannya, karena dirinya ingin meningkatkan kualitas produk-produk pisang yang ada di Indonesia. Terlebih, buah tersebut banyak tersebar di seluruh penjuru Nusantara.
"Pisang banyak ditemui di Indonesia dan semua masyarakat di negeri ini menyukainya, mulai dari bayi hingga orang dewasa bisa mengonsumsinya. Jadi, kami ingin tingkatkan dan kembangkan menjadi Banana Chips, sehingga olahan pisang bisa lebih menarik," katanya.
Disinggung arget penjualan, ia mengaku sesuai data penjualannya baik secara offline (melalui penjualan di pasar swalayan) maupun daring bisa tembus 2.000 kemasan. Bahkan, penjualan itu terhitung satu bulan.
Untuk lebih menarik minat konsumen, ia juga mempunyai beragam rasa pada produk olahannya, misalnya original, susu, keju, pedas serta cokelat.
Sementara itu, Ketua Ikatan UKM Bisnis Nasional (IKUBI) Kerisidenan Kediri Winarto mengatakan, upaya yang dilakukan pemilik produk Banana Chips ini sangat bagus dan inspiratif. Terlebih lagi, pengembangan usaha ini langsung dipimpin oleh kawula muda.
"Saya optimistis, usaha seperti ini akan menginspirasi banyak pengusaha muda yang lain agar tidak takut memasarkan produknya di pusat perbelanjaan," ujar dia.
Ia menyebut, ada beberapa hal yang memicu sebuah usaha terhambat untuk masuk ke pusat swalayan, seperti pengetahuan kurang ketika mengambil peluang bisnis di pusat perbenjaan. Selain itu, yang bersangkutan belum bisa strategi jitu masuk ke pusat perbelanjaan.
Namun, ia tetap yakini para pemuda merupakan salah satu penyemangat agar roda perekonomian di Indonesia terus bergerak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Benedictus Kevine PH, pemilik usaha Banana Chips, mengaku dirinya sudah lama melakukan pengamatan. Bahkan sesuai pengamatannya di Kota Kediri, hingga Kabupaten Nganjuk merupakan pangsa pasar yang sangat bagus untuk bisnis kuliner.
"Setelah dari Kediri, rencananya saya juga akan membuka usaha serupa di Bandung. Semoga antusias pasar di sana juga bisa sebaik di Kediri, atau lebih baik lagi," katanya di Kediri, Minggu.
Dirinya membuka gerai di pusat perbelanjaan Kota Kediri. Kota ini diliriknya, selain karena pasar yang menjanjikan juga dirinya mempunyai rekan.
Ia juga ingin membuka lapangan kerja di Kota Kediri. Bahan baku produk olahannya adalah pisang kepok, yang dibuat secara handmade.
"Kami produksi sendiri di Jakarta secara handmade dan dikemas menarik, sehingga camilan ini sekaligus membantu program pemerintah agar UKM naik kelas. Usaha yang kami rintis sejak 1,5 bulan terakhir ini direspon sangat baik oleh penggemar produk kuliner," kata Benedictus.
Ia juga sengaja memilih bahan baku buah pisang untuk produk olahannya, karena dirinya ingin meningkatkan kualitas produk-produk pisang yang ada di Indonesia. Terlebih, buah tersebut banyak tersebar di seluruh penjuru Nusantara.
"Pisang banyak ditemui di Indonesia dan semua masyarakat di negeri ini menyukainya, mulai dari bayi hingga orang dewasa bisa mengonsumsinya. Jadi, kami ingin tingkatkan dan kembangkan menjadi Banana Chips, sehingga olahan pisang bisa lebih menarik," katanya.
Disinggung arget penjualan, ia mengaku sesuai data penjualannya baik secara offline (melalui penjualan di pasar swalayan) maupun daring bisa tembus 2.000 kemasan. Bahkan, penjualan itu terhitung satu bulan.
Untuk lebih menarik minat konsumen, ia juga mempunyai beragam rasa pada produk olahannya, misalnya original, susu, keju, pedas serta cokelat.
Sementara itu, Ketua Ikatan UKM Bisnis Nasional (IKUBI) Kerisidenan Kediri Winarto mengatakan, upaya yang dilakukan pemilik produk Banana Chips ini sangat bagus dan inspiratif. Terlebih lagi, pengembangan usaha ini langsung dipimpin oleh kawula muda.
"Saya optimistis, usaha seperti ini akan menginspirasi banyak pengusaha muda yang lain agar tidak takut memasarkan produknya di pusat perbelanjaan," ujar dia.
Ia menyebut, ada beberapa hal yang memicu sebuah usaha terhambat untuk masuk ke pusat swalayan, seperti pengetahuan kurang ketika mengambil peluang bisnis di pusat perbenjaan. Selain itu, yang bersangkutan belum bisa strategi jitu masuk ke pusat perbelanjaan.
Namun, ia tetap yakini para pemuda merupakan salah satu penyemangat agar roda perekonomian di Indonesia terus bergerak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019