Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Heru Tjahjono meminta alokasi dana desa mampu menurunkan angka kemiskinan yang yang ada di wilayahnya.

"Penurunan kemiskinan ini mencakup yang terjadi di perdesaan maupun perkotaan," ujar Sekdaprov kepada wartawan di Surabaya, Selasa.

Berdasarkan data yang dimiliki Pemprov Jatim, prosentase penurunan jumlah penduduk miskin pada periode September 2018 sampai Maret 2019 di perdesaan yaitu sebesar 0,78 persen, sedangkan perkotaan sebesar 0,13 persen.

Ia berharap adanya alokasi dana desa di Jatim yang pada tahun 2019 sebesar Rp7,441 triliun mampu semakin menurunkan angka kemiskinan.

"Harapannya, dana ini bisa digunakan secara optimal untuk mempercepat kemajuan di Jatim. Salah satunya untuk penurunan kemiskinan," ucap mantan Bupati Tulungagung dua periode tersebut.

Dalam rangka pengentasan kemiskinan, kata dia, juga telah digagas program Keluarga Harapan (PKH) yang telah mencakup 50 ribu orang lanjut usia untuk memberi jaminan hidup layak.

"Kemiskinan menjadi pekerjaan rumah yang besar dan menjadi tanggung jawab semua pihak," katanya.

Ia juga menjelaskan, pengentasan kemiskinan di Jatim telah tertuang dalam program Nawa Bhakti Satya yang diusung Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak.

Sembilan bhakti tersebut yaitu Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas dan Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah, Jatim Agro, Jatim Berdaya, Jatim Amanah dan Jatim Harmoni.

"Salah satu program unggulannya yaitu Jatim Sejahtera yang memang fokus pada pengentasan kemiskinan menuju keadilan dan kesejahteraan sosial," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019