Danone-AQUA berkolaborasi dengan Water.org mengembangkan inovasi peningkatan akses air dan sanitasi bagi masyarakat melalui kredit mikro dari lembaga keuangan.
Relationship Manager Water.org Indonesia Indra Tri Bhuwono, Kamis menjelaskan bahwa salah satu masalah terbesar terkait akses air minum dan sanitasi adalah pendanaan, sehingga diperlukan inovasi pembiayaan yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses tersebut.
Menurut Indra dalam keterangan tertulis diterima di Surabaya, kerja sama ini dapat lebih menjamin keberlanjutan program akses air bersih dan sanitasi dibandingkan bantuan langsung yang dapat terputus apabila donasinya dihentikan.
"Dengan skema mikro ini, penerima manfaat mendapatkan pemenuhan kebutuhan akses air dan sanitasi, sekaligus memiliki tanggung jawab moral untuk membayar angsuran secara rutin serta memelihara fasilitas terbangun," katanya.
Selain itu, lanjut Indra, lembaga keuangan terkait dapat turut meningkatkan portfolio serta penetrasi pasar yang lebih luas.
Kolaborasi kedua lembaga ini dijalankan dengan skema watercredit yang dipelopori Water.org. Skema ini mendorong lembaga keuangan mikro untuk mengembangkan dan meluncurkan produk keuangan dalam pembangunan akses air dan sanitasi.
Produk keuangan berupa pinjaman ini ditujukan bagi Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KPSPAM) agar dapat mengembangkan cakupan layanan air bersih dan sanitasi di daerah mereka.
Sejak dimulainya program ini pada 2014, sebanyak 22 lembaga keuangan mikro dengan dukungan dari Water.org telah memberikan manfaat kepada 476.000 jiwa dalam mengakses air dan sanitasi.
Sementara itu, Water Access Manager Danone Indonesia Okta Fitrianos menjelaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi One Planet One Health, di mana Danone-AQUA percaya bahwa kesehatan lahir tidak hanya melalui makanan, minuman atau pun gaya hidup masyarakat, tetapi juga berasal dari lingkungan yang juga sehat.
"Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung tercapainya target SGDs di 2030. Untuk itu penting bagi kami mendukung inovasi dan inisiatif yang baik untuk mencapai akses air bersih dan sanitasi yang layak melalui cara yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat," jelas Okta.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Relationship Manager Water.org Indonesia Indra Tri Bhuwono, Kamis menjelaskan bahwa salah satu masalah terbesar terkait akses air minum dan sanitasi adalah pendanaan, sehingga diperlukan inovasi pembiayaan yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses tersebut.
Menurut Indra dalam keterangan tertulis diterima di Surabaya, kerja sama ini dapat lebih menjamin keberlanjutan program akses air bersih dan sanitasi dibandingkan bantuan langsung yang dapat terputus apabila donasinya dihentikan.
"Dengan skema mikro ini, penerima manfaat mendapatkan pemenuhan kebutuhan akses air dan sanitasi, sekaligus memiliki tanggung jawab moral untuk membayar angsuran secara rutin serta memelihara fasilitas terbangun," katanya.
Selain itu, lanjut Indra, lembaga keuangan terkait dapat turut meningkatkan portfolio serta penetrasi pasar yang lebih luas.
Kolaborasi kedua lembaga ini dijalankan dengan skema watercredit yang dipelopori Water.org. Skema ini mendorong lembaga keuangan mikro untuk mengembangkan dan meluncurkan produk keuangan dalam pembangunan akses air dan sanitasi.
Produk keuangan berupa pinjaman ini ditujukan bagi Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum (KPSPAM) agar dapat mengembangkan cakupan layanan air bersih dan sanitasi di daerah mereka.
Sejak dimulainya program ini pada 2014, sebanyak 22 lembaga keuangan mikro dengan dukungan dari Water.org telah memberikan manfaat kepada 476.000 jiwa dalam mengakses air dan sanitasi.
Sementara itu, Water Access Manager Danone Indonesia Okta Fitrianos menjelaskan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan visi One Planet One Health, di mana Danone-AQUA percaya bahwa kesehatan lahir tidak hanya melalui makanan, minuman atau pun gaya hidup masyarakat, tetapi juga berasal dari lingkungan yang juga sehat.
"Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung tercapainya target SGDs di 2030. Untuk itu penting bagi kami mendukung inovasi dan inisiatif yang baik untuk mencapai akses air bersih dan sanitasi yang layak melalui cara yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat," jelas Okta.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019