Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mencatat belasan rumah warga mengalami keretakan akibat dampak gempa tektonik lokal Gunung Lemongan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu (13/11).
"Berdasarkan pendataan yang sudah kami lakukan, jumlah rumah warga yang retak akibat gempa tektonik lokal Gunung Lemongan sebanyak 11 rumah di Desa Sumberpetung, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Kamis.
Menurut dia, warga Dusun Gunung Kenik, Desa Sumberpetung mulai merasakan beberapa kali getaran gempa akibat sesar (patahan) tektonik aktif di sekitar Gunung Lemongan yakni pada Rabu (13/11) pukul 04.00 WIB, kemudian terjadi lagi gempa pada pukul 11.09 WIB, dirasakan lagi getaran gempa pada pukul 14.59 WIB, selanjutnya 15.11 WIB, dan 17.37 WIB.
"Getaran gempa beberapa kali tersebut menyebabkan belasan rumah warga mengalami keretakan di Desa Sumberpetung dengan retakan dinding rumah warga berukuran 100 cm hingga 400 cm," tuturnya.
Baca juga: Hutan Gunung Lemongan Lumajang kembali terbakar
Selain rumah warga, lanjut dia, gempa Gunung Lemongan juga menyebabkan retaknya Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) di Dusun Berca, Desa Sumberpetung, Kecamatan Ranuyoso sepanjang 100 cm.
"Getaran gempa tersebut juga menyebabkan tanah ambles di sekitar rumah Mi'an, warga Dusun Berca, RT 11, RW 02, Desa Sumberpetung, Kecamatan Ranuyoso," katanya.
Wawan mengatakan dampak gempa tektonik lokal Gunung Lemongan sepanjang sekitar 50 meter dan melewati enam rumah di Dusun Gunung Kenik dengan lebar retakan 0, 5 cm dan tiga rumah di Dusun Berca.
"Tipe gerakan sesar tektonik naik turun, dan bukan disebabkan oleh pergerakan aktivitas Gunung Lamongan, sehingga status Gunung Lemongan masih tetap normal (Level I)," ujarnya.
Ia menjelaskan retakan sesar yang terjadi pada 13 November 2019 merupakan pengulangan kejadian pada tahun 2012 dan rumah-rumah yang terdampak gempa juga sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Berdasarkan pendataan yang sudah kami lakukan, jumlah rumah warga yang retak akibat gempa tektonik lokal Gunung Lemongan sebanyak 11 rumah di Desa Sumberpetung, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang," kata Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Kamis.
Menurut dia, warga Dusun Gunung Kenik, Desa Sumberpetung mulai merasakan beberapa kali getaran gempa akibat sesar (patahan) tektonik aktif di sekitar Gunung Lemongan yakni pada Rabu (13/11) pukul 04.00 WIB, kemudian terjadi lagi gempa pada pukul 11.09 WIB, dirasakan lagi getaran gempa pada pukul 14.59 WIB, selanjutnya 15.11 WIB, dan 17.37 WIB.
"Getaran gempa beberapa kali tersebut menyebabkan belasan rumah warga mengalami keretakan di Desa Sumberpetung dengan retakan dinding rumah warga berukuran 100 cm hingga 400 cm," tuturnya.
Baca juga: Hutan Gunung Lemongan Lumajang kembali terbakar
Selain rumah warga, lanjut dia, gempa Gunung Lemongan juga menyebabkan retaknya Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) di Dusun Berca, Desa Sumberpetung, Kecamatan Ranuyoso sepanjang 100 cm.
"Getaran gempa tersebut juga menyebabkan tanah ambles di sekitar rumah Mi'an, warga Dusun Berca, RT 11, RW 02, Desa Sumberpetung, Kecamatan Ranuyoso," katanya.
Wawan mengatakan dampak gempa tektonik lokal Gunung Lemongan sepanjang sekitar 50 meter dan melewati enam rumah di Dusun Gunung Kenik dengan lebar retakan 0, 5 cm dan tiga rumah di Dusun Berca.
"Tipe gerakan sesar tektonik naik turun, dan bukan disebabkan oleh pergerakan aktivitas Gunung Lamongan, sehingga status Gunung Lemongan masih tetap normal (Level I)," ujarnya.
Ia menjelaskan retakan sesar yang terjadi pada 13 November 2019 merupakan pengulangan kejadian pada tahun 2012 dan rumah-rumah yang terdampak gempa juga sama.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019