Aparat Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, memperketat pengamanan di markas kepolisian baik mapolres maupun mapolsek setempat sebagai langkah antisipasi pascaledakan bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu.

Sejumlah personel polisi dengan menggunakan helm dan rompi antipeluru, serta senjata laras panjang bersiaga di depan Mapolres Jember. Pengamanan serupa juga dilakukan di masing-masing Polsek yang tersebar di Kabupaten Jember.

"Kami instruksikan pengamanan Mapolres Jember dan masing-masing Mapolsek diperketat, namun pelayanan tetap dijaga secara optimal," kata Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal di Jember, Rabu.

Menurut dia, polisi juga memperketat pemeriksaan barang bawaan yang dibawa pengunjung yang hendak masuk ke markas polisi, sehingga dapat mengantisipasi adanya barang-barang yang mencurigakan.

"Kami juga menginstruksikan kepada operator dan pengemudi ojek online untuk saling mengawasi anggotanya, serta oknum yang mengatasnamakan ojek online. Jika menemukan gejala mencurigakan segera hubungi pihak berwajib," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, Polres Jember juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak lain untuk pengamanan objek vital, seperti gedung pemerintahan, pusat perbelanjaan atau mal, gardu listrik, dan perbankan.

Sementara itu, KBO Satuan Sabhara Polres Jember Iptu Bejul Nasution mengatakan ada tim regu yang melakukan penjagaan lebih ketat di mapolres dan sisanya melakukan patroli radius 100 meter dari Mapolres Jember.

"Penjagaan sudah dilakukan di pintu masuk disertai dengan personel membawa senjata laras panjang dan sesuai prosedur tetap dari provost tidak diperkenankan kendaraan roda dua masuk ke Mapolres Jember," katanya.

Menurut dia, tamu atau pengunjung yang membawa tas juga harus diperiksa oleh petugas saat memasuki pintu masuk Mapolres Jember, sehingga dapat diantisipasi sejak dini terhadap barang bawaan pengunjung yang mencurigakan.

"Peningkatan pengamanan akan dilakukan hingga suasana kondusif, sehingga kami belum bisa menentukan memperketat penjagaan dilakukan sampai kapan," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pengemudi ojek online Ari mengatakan aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan berimbas pada pengemudi ojek online di berbagai daerah, termasuk di Jember.

"Saya biasanya mengantarkan pesanan makanan (go food) kepada pemesan yang berada di dalam Polres Jember dengan santai, namun setelah kejadian di Polrestabes Medan ada rasa takut dan khawatir dicurigai yang tidak-tidak," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019