Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan telah melarang ojek daring masuk ke Mapolda setempat menyusul adanya ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu pukul 08.45 WIB.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera dikonfirmasi di Surabaya, Rabu mengatakan pelarangan itu sudah diberlakukan setahun, yakni setelah rangkaian bom di Surabaya.

"Semua masyarakat tahu, publik juga sudah tahu, Polda Jawa Timur sudah menerapkan satu tahun pascaterjadinya bom Surabaya," ujarnya.

Baca juga: Polri: Enam orang terluka akibat ledakan bom Medan

Barung menegaskan, pelarangan itu bukan untuk mendiskriminasi salah satu pekerjaan seperti ojek daring, namun semata-mata antisipasi kejadian seperti yang terjadi di Mapolrestabes Medan.

"Polda Jawa Timur melarang kegiatan-kegiatan, bukan mendiskriminasi tidak, tetapi untuk mengantisipasi bahwa ojol ini ojek online, apapun juga bentuknya kita melarang masuk ke Polda Jawa Timur," ucapnya.

Baca juga: Pelaku bom Medan diduga pakai atribut ojek online, inilah kata Gojek

Dengan pelarangan itu, jika ojek daring akan mengirim makanan atau barang dapat dititipkan ke pos penjagaan di depan Mapolda Jatim.

"Jadi kalau ada sesuatu misalnya go-send kemudian juga go-food itu diambil di penjagaan di depan," kata Barung.

Baca juga: Densus olah TKP ledakan bom di Polrestabes Medan

Selain itu, untuk mengantisipasi adanya teror, setiap orang yang akan masuk ke Mapolda Jatim diharuskan membuka jaket dan helmnya dan memeriksa setiap barang yang dibawa.

"Ini untuk mengantisipasi daripada itu dan setiap mereka yang masuk di penjagaan Polda Jawa Timur, ini dibuka jaketnya, jaket dibuka untuk mengantisipasi apa hal yang di bawanya. Umumnya berkaca dari pengalaman itu, kita melihat bahwa sesuatu yang terselip di jaket ini juga bisa diantisipasi," kata dia.

Barung kembali menegaskan, pengetatan pengamanan tersebut sudah dilakukan srjak terjadinya rangkaian bom di Kota Surabaya tahun 2018. Pihaknya juga memerintahkan Polres jajaran memperketat pengamanan.

"Penjagaan hari ini kita perketat seluruhnya dengan mengantisipasi hal-hal yang berkembang menyangkut tentang kejadian di Medan. Semua diperketat sekarang, sudah dari setahun lalu," ujarnya.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019