Puluhan rumah warga di Desa Gunungsari, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, rusak akibat diterjang angin kencang yang terjadi pada Selasa.

Kepala Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman, Minto, mengatakan bahwa angin kencang menerjang rumah warga yang berada di tujuh dusun desa setempat. Kerusakan mayoritas terjadi di bagian atap rumah.

"Tingkat kerusakan terparah terjadi di Dusun Geneng dan Genengsari. Di Dusun Geneng, enam bangunan rumah warga semipermanen roboh hingga rata dengan tanah," ujar Minto kepada wartawan.

Baca juga: BPBD Ngawi minta warga waspadai angin kencang saat pancaroba

Pascakejadian hingga Selasa siang, warga dibantu oleh petugas BPBD, sejumlah relawan dan anggota TNI/Polri setempat bekerja sama membersihkan material bangunan yang terdampak angin kencang.

"Angin kencang yang terjadi kali ini cukup parah. Sebelumnya juga sempat terjadi angin kencang, namun tidak menimbulkan kerusakan sebanyak dan seluas ini," kata dia.

Warga yang kehilangan tempat tinggal, terpaksa mengungsi ke rumah kerabat ataupun tetangga yang lebih aman. Sebagian warga setempat mengaku masih takut dengan angin kencang susulan yang berpotensi terjadi.

Baca juga: BMKG : Waspadai, Jatim alami hujan deras disertai angin kencang

Kasi Kedaruratan BPBD Ngawi Alfian Wihaji Yudono mengatakan sesuai pemetaan wilayah Kabupaten Ngawi sangat berpotensi terjadi angin kencang atau puting beliung.

"Hampir semua wilayah Ngawi rawan angin kencang, karena secara geografis terletak di antara Gunung Wilis dan Lawu," kata Yoyok, sapaan akrab Alfian Wihaji Yudono.

Ia menambahkan, angin kencang paling sering terjadi pada awal musim hujan. Yoyok mengimbau warga memangkas dahan dan ranting pohon yang rawan tumbang, terutama di dekat permukiman.

Sementara, hujan deras disertai angin kencang juga terjadi di Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun. Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Supriyanto, mengatakan akibat bencana tersebut tiga rumah dan satu kandang sapi di wilayah setempat rusak tertimpa pohon tumbang.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019