Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, akan menghentikan pengiriman bantuan air bersih ke sejumlah wilayah terdampak kekeringan, seiring mulai memasuki musim hujan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Ferry Yoga Saputra di Magetan, Rabu, mengatakan, kebijakan itu diterapkan karena dalam beberapa hari terakhir hujan telah mengguyur sejumlah wilayah Magetan dan sekitarnya .

BPBD setempat meyakini musim hujan akan tiba pada pertengahan bulan ini, sehingga bantuan air bersih segera dihentikan.

"Mulai minggu depan dropping atau pengiriman air bersih disetop. Selama beberpa hari terakhir sejumlah wilayah Magetan sudah hujan," ujar Ferry Yoga.

Baca juga: 8.522 warga Magetan alami krisis air bersih

Menurut dia, BPBD telah melakukan distribusi air bersih sejak bulan Juni lalu. Desa Sayutan, Kecamatan Parang, menjadi daerah pertama yang mendapatkan bantuan air bersih. Suplai air bersih kemudian meluas ke dua desa di Kecamatan Karas dan Lembeyan.

Selama lima bulan intensitas distribusi air bersih mengalami peningkatan. Bila awalnya sekali dalam tiga hari, berganti menjadi setiap hari.

"Setiap desa ada tiga tandon air dengan kapasitas 2.300 liter. Ada terpal bantuan penampung air," kata dia.

Baca juga: Tim BNPB kunjungi wilayah di Magetan alami krisis air bersih

Total air bersih yang didistribusikan untuk 12 ribu warga terdampak kekeringan hampir dua juta liter. Keterbatasan dana sempat menjadi kendala. Anggaran telah habis pada bulan Oktober lalu.

Dana penanggulangan krisis air bersih bukan hanya untuk menyediakan air, tapi juga biaya bahan bakar dan operasional truk tangki. Untungnya bisa ditutup dengan bantuan "corporate social responsibility" (CSR).

Selain itu, kendala medan jalan menuju lokasi yang tidak memadai juga membuat distribusi air kurang maksimal. BPBD juga minim armada dan tandon air.

Ferry menambahkan, menghadapi musim hujan, pihaknya meminta warga Magetan mewaspadai ancaman angin kencang atau puting beliung, tanah longsor, dan juga banjir. Kabupaten Magetan terdapat wilayah yang rawan dengan bencana alam hidrometerologi tersebut.

Di antaranya, Kecamatan Plaosan, Panekan, Poncol, dan Parang rawan terjadi bencana tanah longsor. Kemudian, Kecamatan Kartoharjo dan Barat rawan banjir. Sedangkan angin kencang rawan terjadi hampir di semua wilayah di Kabupaten Magetan.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019