Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang menggandeng Universitas Brawijaya (UB) dan para pegiat kopi di wilayah Malang Raya untuk menggelar Artcofest 2019, Festival Kopi Malang Raya, pada 30 November-1 Desember 2019.

Artcofest merupakan kegiatan kolaborasi kopi yang diinisiasi BI Malang bekerja sama dengan UB dan Pegiat Kopi Malang Raya (Petani kopi, Coffee Shop, Roastery, dan Pemerintah Daerah). Selain itu, BI Malang juga menggandeng Jagoan Indonesia sebagai creative consultant serta J Entertainment sebagai Event Organizer.

"Artcofest akan menjadi even festival kopi pertama yang mengkolaborasikan industri kopi dengan potensi seni lokal untuk menjadi sebuah kesatuan sinergi kreatif dan memberikan nilai tambah bagi pembangunan ekonomi lokal, kata Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Azka Subhan A di Malang, Selasa.

Gelaran Artcofest, kata Azka, sebagai media promosi kopi lokal, business matching dan kolaborasi stakeholders dalam ekosistem dan industri kopi yang dapat meningkatkan transaksi ekonomi, penguatan rantai nilai kopi yang lebih efektif dan efisien dalam mendorong nilai tambah kopi, serta sebagai wadah peningkatan kapasitas dan keahlian pelaku kopi lokal untuk menghasilkan kopi yang berkualitas.

Selain itu, lanjut Azka, pihaknya juga berkomitmen untuk ikut mendukung pengelolaan Current Account Deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan melalui upaya mendorong peningkatan ekspor, substitusi impor serta upaya peningkatan devisa melalui pengembangan pariwisata.

Guna mendukung pengembangan ekspor serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, BI Malang melaksanakan program pengembangan UMKM berorientasi ekspor, salah satunya adalah komoditas kopi yang ada di wilayah Malang Raya dan Pasuruan.

Dalam mengembangkan UMKM tersebut, diterapkan pendekatan "end to end process", dimana BI tidak hanya melakukan pendampingan dan memfasilitasi perbaikan dari sisi produksi, namun juga melakukan perbaikan dalam bidang manajemen, melatih kewirausahaan, sekaligus memfasilitasi akses pembiayaan dan perluasan akses pasar.

Oleh karena itu, kata Azka, pihaknya juga akan mendatangkan eksportir dengan harapan ada kesepakatan bisnis ekspor di kegiatan tersebut.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB Prof Candra Fajri Ananda mengatakan komoditas kopi perlu terus didorong dengan dua pertimbangan, yakni produksi kopi surplus dan Indonesia perlu cadangan devisa untuk mengurangi defisit transaksi berjalan. Dari 136.000 ton produksi kopi nasional, 40-50 persen diekspor.

Seiring dengan meningkatkan produksi kopi nasional lewat berbagai program intensifikasi dan perluasan lahan, pasar ekspor kopi juga harus diperluas.

Artcofest merupakan ajang bagi pelaku industri kopi dan seniman untuk berkreasi, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari komoditas tersebut.

Pemilik Coffee Shop Amstirdam Sivaraja mengatakan agar penikmat kopi mendapatkan sajian yang baik dari barista, keterampilan mereka perlu distandarasi. Cara yang bisa ditempuh lewat lomba barista di Artfocefest 2019.

"Kegiatan ini berstandar internasional karena menggunakan kriteria-kriteria lomba barista dunia," tuturnya.

Artcofest akan diselenggarakan pada 30 November-1 Desember 2019 di Gedung Samantha Krida UB Malang, dengan serangkaian even meliputi Galeri Kopi Nusantara, Pameran & Live Art Seni Kopi, Pasar Kopi, dan Sunmori (Sunday Morning Ride) yang di organize oleh Malang Brompton Lovers.

Kegiatan ini juga akan menampilkan serangkaian Seminar (Coffee Talks, Business Talks) serta Esspreshort talks (diskusi ringan) mengenai Branding dan Packaging (oleh Papang Kingdom pembuat Maskot Kota Malang Osiji), Photography Workshop (oleh Alex Setiawan), Roasting Science (oleh Mas Iwan Inikopi), serta Launching Buku Kopi "Sains Kopi Nusantara" yang ditulis oleh Wenny B Sunarharum PHd dan beberapa pengajar dari UB.

Untuk menyambut dan mempublikasikan secara luas acara ini, juga akan diselenggarakan beberapa kegiatan Road to Artcofest berupa kompetisi Vlog Kopi dan kompetisi Fotokopi yang didukung oleh Kondimen Malang.

Kegiatan ini menjadi lebih menarik dengan adanya kompetisi "Manual Brew" dengan standar internasional (WBRC), yang bertujuan untuk mencetak bibit-bibit baru Barista Lokal dan juga menghadirkan sebuah "ambience" dunia atas kopi-kopi lokal Indonesia yang berkualitas.

Artcofest menghadirkan seluruh stakeholders kopi untuk saling mengenal satu dengan yang lain dengan harapan dalam even ini dapat dipertemukan para pecinta kopi, dengan petani, akademisi kopi, roaster, barista, coffee shop dan pelaku bisnis kopi lainnya.

"Kami ingin Artcofest menjadi sebuah festival yang mengangkat seluruh potensi lokal yang ada, seperti petani, coffee shop, roaster, seniman, desain grafis lokal, dan lain-lain. Hal ini dilakukan untuk mengangkat potensi lokal sebagai kekuatan baru perekonomian. Semoga kopi Indonesia dapat lebih berjaya, dan Artcofest menjadi sejarah baru bagi majunya industri kopi lokal untuk berjaya," imbuh Azka. (*)



 

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019