Dinas Pendidikan Jawa Timur menargetkan nilai kelulusan siswa pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2019 dapat mencapai 20 persen.
"Guna mencapai target itu, Dinas Pendidikan Jatim telah menyiapkan dua strategi. Pertama adalah menguatkan peningkatan kompetensi pembelajaran berbasis zonasi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Jatim Hudiyono dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan, peningkatan kompetensi itu dengan memberikan pelatihan kepada guru-guru yang diprioritaskan bagi sekolah di daerah yang mengalami nilai kelulusan siswa rendah, seperti di daerah Tapal Kuda dan Madura.
"Karena keberhasilan unas (ujian nasional) ini juga bergantung pada penguasaan guru, kita juga menyiapkan analisa guru. Yang mana guru-guru kita kumpulkan sesuai dengan rumpun bidang studi untuk dilakukan pembekalan dan penguatan materi soal-soal HOTS (higher order thingking skills)," ujarnya.
Pelatihan itu, lanjut dia, sudah berjalan sejak awal Oktober lalu dan akan berlanjut hingga November mendatang. Total ada sekitar 3.000 guru dengan berbagai bidang mata pelajaran ujian nasional yang mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi pembelajaran (PKP) ini.
"Pemateri di samping dari Dinas Pendidikan Jatim, juga ada dari Kemendikbud dan perguruan tinggi. Ini salah satu upaya kami membekali guru-guru untuk menghadapi UNBK," ujarnya.
Selain menyiapkan kompetensi guru, Dinas Pendidikan Jatim juga menyiapkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai persiapan UNBK.
"Sebelum UNBK dimulai, kita pastikan pelaksanaan USBN (ujian sekolah berbasis nasional) menggunakan komputer. Dari situ kita bisa lihat trial and error," kata dia.
Di samping itu, pihaknya juga akan memberikan pengadaan komputer bagi sekolah yang kekurangan perangkat tersebut.
"Jatim memberikan penguatan sekolah untuk kepentingan validitas, reabilitas, dan kejujuran. Dan kita ingatkan sekolah-sekolah yang tidak menggunakan teknologi yang tidak jujur," ucapnya.
Hudiyono berharap ke depan Kemendikbud memberikan fleksibilitas dalam menentukan nilai untuk siswa di bidang akademis dan non akademis dalam PPDB (penerimaan peserta didik baru). Mengingat distribusi nilai siswa di atas rata-rata 9.
Sementara itu, Ketua Pokja UNBK Aminatun menambahkan, jika pihaknya juga telah melakukan pemantapan help desk dan proktor. Pendataan peserta UNBK pun sudah dilakukan pada 14-26 Oktober lalu.
Sedangkan untuk sinkronisasi data periode satu akan dilakukan pada tanggal 4-5 Nopember 2019.
"Kami juga akan berkirim surat kepada Telkom dan PLN agar saat simulasi, baik di periode pertama maupun periode kedua mulai jam 7 sampai 17.00 tidak boleh ada pemadaman," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Guna mencapai target itu, Dinas Pendidikan Jatim telah menyiapkan dua strategi. Pertama adalah menguatkan peningkatan kompetensi pembelajaran berbasis zonasi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Jatim Hudiyono dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan, peningkatan kompetensi itu dengan memberikan pelatihan kepada guru-guru yang diprioritaskan bagi sekolah di daerah yang mengalami nilai kelulusan siswa rendah, seperti di daerah Tapal Kuda dan Madura.
"Karena keberhasilan unas (ujian nasional) ini juga bergantung pada penguasaan guru, kita juga menyiapkan analisa guru. Yang mana guru-guru kita kumpulkan sesuai dengan rumpun bidang studi untuk dilakukan pembekalan dan penguatan materi soal-soal HOTS (higher order thingking skills)," ujarnya.
Pelatihan itu, lanjut dia, sudah berjalan sejak awal Oktober lalu dan akan berlanjut hingga November mendatang. Total ada sekitar 3.000 guru dengan berbagai bidang mata pelajaran ujian nasional yang mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi pembelajaran (PKP) ini.
"Pemateri di samping dari Dinas Pendidikan Jatim, juga ada dari Kemendikbud dan perguruan tinggi. Ini salah satu upaya kami membekali guru-guru untuk menghadapi UNBK," ujarnya.
Selain menyiapkan kompetensi guru, Dinas Pendidikan Jatim juga menyiapkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sebagai persiapan UNBK.
"Sebelum UNBK dimulai, kita pastikan pelaksanaan USBN (ujian sekolah berbasis nasional) menggunakan komputer. Dari situ kita bisa lihat trial and error," kata dia.
Di samping itu, pihaknya juga akan memberikan pengadaan komputer bagi sekolah yang kekurangan perangkat tersebut.
"Jatim memberikan penguatan sekolah untuk kepentingan validitas, reabilitas, dan kejujuran. Dan kita ingatkan sekolah-sekolah yang tidak menggunakan teknologi yang tidak jujur," ucapnya.
Hudiyono berharap ke depan Kemendikbud memberikan fleksibilitas dalam menentukan nilai untuk siswa di bidang akademis dan non akademis dalam PPDB (penerimaan peserta didik baru). Mengingat distribusi nilai siswa di atas rata-rata 9.
Sementara itu, Ketua Pokja UNBK Aminatun menambahkan, jika pihaknya juga telah melakukan pemantapan help desk dan proktor. Pendataan peserta UNBK pun sudah dilakukan pada 14-26 Oktober lalu.
Sedangkan untuk sinkronisasi data periode satu akan dilakukan pada tanggal 4-5 Nopember 2019.
"Kami juga akan berkirim surat kepada Telkom dan PLN agar saat simulasi, baik di periode pertama maupun periode kedua mulai jam 7 sampai 17.00 tidak boleh ada pemadaman," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019