Sebanyak 400 petugas gabungan dari Polres Kota Kediri dan TNI mulai diturunkan untuk pengamanan pemilihan kepala desa serentak di 51 desa di Kabupaten Kediri yang masuk wilayah hukum Polres Kota Kediri, Jawa Timur.

"Ada 400 personel, di mana 360 personel dari polisi dan sisanya anggota TNI. Mereka diterjukan di 51 desa di lima kecamatan wilayah Polresta Kediri," kata Kepala Polresta Kediri AKBP Miko Indrayana di Kediri, Selasa.

Ia mengatakan, anggota tersebut akan bertugas di TPS tempat warga memberikan hak suaranya. Sesuai rencana, untuk pengamanan akan dilakukan hingga Kamis (31/10), guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, pihaknya juga sudah membentuk tim antijudi. Mereka juga ikut mengawasi pelaksanaan pilkades agar berlangsung dengan lancar dan tertib. Anggota ada yang mengenakan seragam dan tidak, agar pengawasan lebih optimal. 

Di wilayah hukum Polresta Kediri, lanjut dia, hingga kini masih aman dan kondusif. Pihaknya membagi menjadi daerah rawan, sangat rawan dan aman. Namun, hingga kini masih termasuk aman semua. 

Pihaknya juga membagi menjadi dua bagian, yakni yang pertama Kecamatan Mojo dan Semen, sedangkan yang kedua wilayah Kecamatan Grogol, Banyakan, dan Tarokan. Pembagian ini juga memudahkan untuk pergeseran anggota.

"Kami tekankan berkali-kali ke anggota agar netral dan jujur terhadap siapapun di lokasi kegiatan. Secara umum masih aman. Kami juga patroli demi mencegah terjadinya botoh (judi), namun hingga kini belum ditemukan," ujar dia. 

Pemerintah Kabupaten Kediri akan menyelenggarakan pilkades serentak di 254 desa yang akan berlangsung 30 Oktober 2019. Sedangkan di wilayah hukum Polres Kota Kediri ada 51 desa menggelar pilkades serentak.

Polres Kediri menerjukan sebanyak 1.200 personel pengamanan. Mereka diterjukan untuk pengamanan pilkades di 254 desa yang melibatkan sekitar 500 calon kepala desa.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019