Pemkab Madiun menggelar Festival Kampung Pesilat Indonesia guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, di Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur selama dua hari, Minggu hingga Senin (27-28/10).

Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro berharap perbedaan perguruan silat tidak menyebabkan kondisi keamanan di Kabupaten Madiun menjadi tidak kondusif.

“Bahwa perbedaan bendera, perbedaan perguruan tidak akan menjadi alasan untuk berbeda pendapat kita untuk berselisih hingga menyebabkan Kabupaten Madiun tidak kondusif. Artinya kesadaran masyarakat dari seluruh perguruan silat inilah yang kita harapkan,” kata Bupati menjawab wartawan usai mengikuti dan menyaksikan Pawai Kampung Pesilat Indonesia di Alun-alun Reksogati, Mejayan, Kabupaten Madiun, Minggu.
 
Video Oleh Siswowidodo

Dia berharap kerukunan antarperguruan silat di Kabupaten Madiun selalu terjaga. Karena, kata dia kerukunan antarperguruan silat akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat Kabupaten Madiun.

Misalnya investor yang akan mendirikan pabrik dan usaha di Kabupaten Madiun akan merasa tenang dan aman.
 
Peserta mengikuti Pawai Kampung Pesilat Indonesia di Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu (27/10/2019). (Antara Jatim/Siswowidodo)

“Hari ini di Caruban cukup ramai. Berbeda dengan setahun kemarin. Kondisi seperti ini bisa menggerakkan ekonomi, dan ini merupakan hasil dari Kampung Pesilat Indonesia. Ketika kerukunan ini terjaga maka akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi,” ujarnya di depan ribuan pesilat sesaat sebelum memberangkatkan kontingen pesilat yang mengikuti pawai.

Menurut dia, kondisi alun-alun Reksogati setiap hari penuh dengan keramaian. “Artinya ekonomi di  Caruban ini bergerak, dan selanjutnya akan disusul oleh kecamatan-kecamatan lainnya,” kata dia.

Ia menyebutkan, banyaknya investor yang mendirikan pabrik dan usaha di Kabupaten Madiun, karena melihat kondisi keamanan, kerukunan warga Kabupaten Madiun yang penuh dengan keberagaman.

Dengan banyaknya investor yang datang dan mengembangkan usaha di Kabupaten Madiun, lanjut dia akan mengurangi jumlah pengangguran.


“Dengan banyaknya investor membangun pabrik di Kabupaten Madiun, maka jumlah pengangguran pelan-pelan akan menurun,” ucapnya.
Dia tidak ingin ada pesilat yang tergabung di Kampung Pesilat Idonesia menjadi pengangguran.

“Kami berharap semua yang ada di Kampung Pesilat Indonesia bisa bekerja. Jadi tidak ada yang menganggur,” katanya berharap.

Bupati Ahmad Dawami mengutip data Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Madiun yang menyebutkan  selama 2019 sebanyak 3.500 tenaga kerja terserap di dunia usaha yang ada di Kabupaten Madiun.

Guna mengurangi jumlah angka pengangguran di wilayahnya, dia mengingatkan semua pengusaha yang membangun pabrik di Kabupaten Madiun wajib mempekerjakan tenaga kerja warga Kabupaten Madiun.

Kepada seluruh pesilat, dia mengingatkan agar tetap menjaga kebersamaan.

“Kita hadir di sini dengan seragam berbeda, tetapi semangat tetap satu. Yang penting kebersamaan. Mudah-mudahan dengan kebersamaan, seluruh pesilat yang tergabung dalam Kampung Pesilat Indonesia ini membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Madiun,” tuturnya.

Pawai Kampung Pesilat Indonesia diikuti ribuan pesilat dari 14 perguruan silat di Kabupaten Madiun menempuh jarak sejauh sekitar tiga kilometer.

Berangkat dari Alun-alun Reksogati, melintasi Jl. Pandjaitan, Jl. Raya Madiun-Nganjuk, Jl. Ahmad Yani, Jl. MT. Haryono dan berakhir di halaman Kantor Satuan Polisi Pamong Praja. (*)

Pewarta: Siswowidodo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019