Sejumlah pelajar SMKN Tulungagung, Jawa Timur, Jumat menebar ribuan benih ikan koi di tengah Waduk Wonorejo sebagai upaya konservasi menjaga keseimbangan populasi ikan air tawar di kawasan bendungan buatan yang beroperasi sejak 2001 tersebut.

Aksi para pelajar pecinta lingkungan itu didampingi sejumlah guru dari SMKN 1 Tulungagung. Benih ikan yang dimasukkan dalam wadah plastik besar berisi air dan oksigen itu dibawa langsung dari sekolah mereka untuk ditebar di tengah Waduk Wonorejo Tulungagung, dengan dibantu perahu mesin yang telah menunggu.

Salah satu guru pendamping, Hadi Santoso, mengatakan, seluruh bibit atau benih ikan yang ditebar di tengah Waduk Wonorejo Tulungagung merupakan hasil pemijahan dan pendederan siswa di sekolah.

"Kebetulan jenis ikan yang dipijah dan kembang biakkan di sekolah saat ini jenis koi. Ini yang kemudian ditebar siswa sebagai sumbangsih kami dalam menjaga ekosistem waduk agar tetap seimbang," kata Hadi Santoso yang berlatar pengajar ilmu Agribisnis Perikanan tersebut.

Ia menyebut ada 5.000 benih ikan koi yang ditebar. Jumlahnya memang tidak terlalu banyak, namun penebaran jenis ikan koi akan menambah ragam jenis ikan yang ada di dalam waduk.

"Ikan (koi) ini bagus dan harganya bisa mahal saat dewasa. Kami ingin populasinya bisa berkembang di sini," katanya.

Hadi mengatakan, pihaknya memilih kegiatan menebar bibit hasil praktik pembibitan tersebut ke Waduk Wonorejo Tulungagung agar para peserta didiknya bisa langsung turut andil dalam menjaga dan melestarikan ekosistem perairan di dalamnya.

"Daripada mubadzir tidak diapa-apakan, lebih baik saya arahkan untuk menebarkannya ke bendungan. Kan lebih bermanfaat," katanya.
Pelajar dan guru menebar ribuan bibit ikan koi di tengah Waduk Wonorejo Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (25/10/2019). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)


Hadi mengatakan konservasi tebar benih ikan koi ini merupakan kegiatan bakti sosial yang pertama dilakukan. Kegiatan serupa sedianya juga dilakukan di lokasi yang berbeda.

"Respon siswa sangat antusias. Tentunya mereka belajar tidak hanya sekedar memancing, mengambil ikannya, tapi juga mengembalikan kembali dengan tebar benih agar populasi di dalamnya tetap terjaga," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, pengamat Prasarana Pengairan Subdivisi Jasa air dan Sumber Air (ASA) I/3 Tulungagung Sutarno menyatakan apresiasinya atas aksi konservasi ikan oleh kalangan pelajar SMKN 1 Tulungagung.

Pihak Subdivisi Jasa air dan Sumber Air (ASA) I/3 Tulungagung sebenarnya telah rutin dilakukan kegiatan konservasi pengairan dengan menebar benih antara 50 ribu hingga 100 ribu ekor per tahun dari berbagai jenis ikan.

Mulai dari nila gride, tombro hingga bandeng. Harapannya, tebar benih tersebut bisa memperbaiki ekosistem perairan didalamnya.

"Ya adanya siswa-siswi yang peduli ini, secara otomatis membantu kita dalam menjaga ekosistem bendungan," katanya.

Sementara itu salah satu siswa Agribisnis Perikanan Air Tawar SMKN 1 Tulungagung, Anis Setyorini mengharapkan kegiatan ini bisa memberikan contoh kepada komunitas atau lainnya untuk peduli pada ekosistem alam, khususnya ekosistem pengairan.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019