Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan kebakaran di kawasan hutan lindung Gunung Wilis (2.563 meter di atas permukaan laut) wilayah Kabupaten Kediri semakin meluas.
"Terjadi kebakaran di petak 106a HL. Penyebab terjadinya kebakaran di petak 106a disebabkan dari dampak meluasnya kebakaran di petak 144," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Randy Agata di Kediri, Selasa.
Pihaknya terus koordinasi dengan anggota serta Perhutani Kediri. Anggota sejumlah satu regu gabungan dari URC-PB BPBD dan Perhutani Kediri telah melaksanakan pergerakan pemantauan di petak 144 KRPH Kanyoran dan petak 109 KRPH Parang, untuk memastikan bahwa titik api sudah tidak ada.
"Namun masih ada asap sisa kebakaran pada hari Senin (21/10) dan juga masih ditemukan beberapa titik api dan dilaksanakan pemadaman dengan alat ranting daun (gepyok), serta pembuatan ilaran atau pemotongan jalur api di petak 144. Api terlihat atau menjalar ke arah petak 109 KRPH Parang," jelas dia.
Baca juga: BPBD Kediri dibantu petugas gabungan berupaya padamkan kebakaran Gunung Wilis
Tim, lanjut dia sempat kembali ke posko kelir dan melakukan evaluasi. Hasilnya, petugas akan kembali naik pada Rabu (23/10) guna melakukan usaha pemadaman api.
Terkait dengan luasan hutan yang terbakar, Randy mengatakan hingga kini belum bisa dipastikan. Petugas saat ini masih fokus berusaha keras untuk memadamkan api dan membuat berbagai cara agar api tidak merembet ke lokasi lainnya.
Baca juga: Pemicu kebakaran lahan di Kediri diduga puntung rokok
Sebelumnya, kebakaran hutan wilayah Gunung Wilis tersebut terjadi tepatnya petak 144-145. Kebakaran mulai terlihat Minggu (20/10).
BPBD Kabupaten Kediri serta Perhutani Kediri menerjunkan tim sebagai upaya memadamkan api. Tim menuju Gunung Gangsang naik melalui jalur Selatan. Untuk tim lainnya, namun melalui jalur utara menuju Gunung Limas. Petugas juga dibantu personel TNI untuk pemadaman api.
Petugas juga kesulitan memadamkan api, sebab jalur yang dilalui cukup terjal. Petugas harus jalan kaki ke lokasi. Untuk naik kendaraan pun juga jalurnya terbatas.
Kepala Sub Seksi Komunikasi Perusahaan dan Pelaporan KPH Perhutani Kediri Bagio Trihandoyo mengatakan petugas berusaha keras untuk memadamkan api yang melanda hutan wilayah Perhutani Kediri tersebut. Hingga kini juga belum bisa diketahui pasti luasan lahan yang terbakar.
Pihaknya juga belum tahu persis penyebab kebakaran itu. Diduga ada orang yang tidak bertanggungjawab. Beberapa warga ada yang sengaja ke hutan untuk mencari madu hutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Terjadi kebakaran di petak 106a HL. Penyebab terjadinya kebakaran di petak 106a disebabkan dari dampak meluasnya kebakaran di petak 144," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Randy Agata di Kediri, Selasa.
Pihaknya terus koordinasi dengan anggota serta Perhutani Kediri. Anggota sejumlah satu regu gabungan dari URC-PB BPBD dan Perhutani Kediri telah melaksanakan pergerakan pemantauan di petak 144 KRPH Kanyoran dan petak 109 KRPH Parang, untuk memastikan bahwa titik api sudah tidak ada.
"Namun masih ada asap sisa kebakaran pada hari Senin (21/10) dan juga masih ditemukan beberapa titik api dan dilaksanakan pemadaman dengan alat ranting daun (gepyok), serta pembuatan ilaran atau pemotongan jalur api di petak 144. Api terlihat atau menjalar ke arah petak 109 KRPH Parang," jelas dia.
Baca juga: BPBD Kediri dibantu petugas gabungan berupaya padamkan kebakaran Gunung Wilis
Tim, lanjut dia sempat kembali ke posko kelir dan melakukan evaluasi. Hasilnya, petugas akan kembali naik pada Rabu (23/10) guna melakukan usaha pemadaman api.
Terkait dengan luasan hutan yang terbakar, Randy mengatakan hingga kini belum bisa dipastikan. Petugas saat ini masih fokus berusaha keras untuk memadamkan api dan membuat berbagai cara agar api tidak merembet ke lokasi lainnya.
Baca juga: Pemicu kebakaran lahan di Kediri diduga puntung rokok
Sebelumnya, kebakaran hutan wilayah Gunung Wilis tersebut terjadi tepatnya petak 144-145. Kebakaran mulai terlihat Minggu (20/10).
BPBD Kabupaten Kediri serta Perhutani Kediri menerjunkan tim sebagai upaya memadamkan api. Tim menuju Gunung Gangsang naik melalui jalur Selatan. Untuk tim lainnya, namun melalui jalur utara menuju Gunung Limas. Petugas juga dibantu personel TNI untuk pemadaman api.
Petugas juga kesulitan memadamkan api, sebab jalur yang dilalui cukup terjal. Petugas harus jalan kaki ke lokasi. Untuk naik kendaraan pun juga jalurnya terbatas.
Kepala Sub Seksi Komunikasi Perusahaan dan Pelaporan KPH Perhutani Kediri Bagio Trihandoyo mengatakan petugas berusaha keras untuk memadamkan api yang melanda hutan wilayah Perhutani Kediri tersebut. Hingga kini juga belum bisa diketahui pasti luasan lahan yang terbakar.
Pihaknya juga belum tahu persis penyebab kebakaran itu. Diduga ada orang yang tidak bertanggungjawab. Beberapa warga ada yang sengaja ke hutan untuk mencari madu hutan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019