Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengajak ormas kepemudaan untuk turut menjaga Kota Surabaya, Jatim, sebagai "Rumah Bersama" bagi segala macam lapisan masyarakat dan golongan.

"Pada dasarnya kota urban, dimana berbagai macam orang dengan beragam latar belakang datang dan tinggal di Surabaya," kata Adi Sutarwijono di Surabaya, Rabu.

Adi Sutarwijono yang kerap dipanggil Awi ini mengatakan Kota Surabaya berkembang dinamis, tapi nyaris tidak pernah terjadi perselisihan antarkelompok. Bahkan, lanjut dia, tawuran antarpelajar atau tawuran antarkampung tidak pernah terjadi.

Pernyataan tersebut juga disampaikan Adi pada saat audiensi dengan sejumlah pengurus ormas kepemudaan Pemuda Muhammadiyah (PM) Surabaya serta para pimpinan DPRD Surabaya, di gedung DPRD Surabaya Senin (14/10).

Awi sebelumnya juga menyampaikan hal sama kepada pengurus Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor Surabaya pada saat audiensi dengan pimpinan DPRD Surabaya sementara pada 24 September 2019.

Menurut dia, kondisi yang ada di Surabaya sampai saat ini tidak terlepas dari peran aparatur pemerintah serta seluruh masyarakat dalam menjaga Surabaya tetap aman dan damai.

"Organisasi kepemudaan seperti Pemuda Muhammadiyah maupun Ansor bisa berperan aktif merekatkan berbagai segmentasi masyarakat di Surabaya, dengan silaturahmi, atau dialog, atau jalan dakwah," ujarnya.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa DPRD Kota Surabaya periode 2019-2024 terbuka terhadap berbagai masukan, kritik dan saran dari kalangan warga Surabaya dengan tujuan untuk Surabaya lebih baik.

"Kami sadar penuh, kota ini besar. Banyak ragam kepentingan, juga problem masalah yang kompleks. Sehingga gagasan-gagasan dari ormas kepemudaan sangat penting artinya untuk Surabaya," katanya.

Ketua Pemuda Muhammadiyah Surabaya, Rosyidi menyatakan tujuan audiensi tidak lain untuk mengenal lebih dekat lagi para wakil rakyat di DPRD Surabaya. Selain itu juga ingin memberikan kontribusi pemikiran untuk membangun Kota Surabaya yang lebih baik lagi.

"Kita juga mempunyai gagasan dan ide-ide untuk akselerasi pembangunan kota Surabaya kedepan. Sehingga kami ingin memberikan kontribusi pemikiran lewat DPRD," katanya.

Ketua GP Ansor Surabaya Faridz Afif sebelumnya menyampaikan agar pimpinan DPRD Surabaya tidak menjauhkan masyarakat dengan wakil-wakilnya di DPRD Surabaya dengan simbol-simbol kepartaian.

"Sebab kalau sudah menjadi anggota dewan maka semua lapisan masyarakat baik dari golongan manapun harus dirangkul, jangan hanya karena beda partai terus tidak bersedia menampung aspirasi masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, ia pun menginginkan agar DPRD Kota Surabaya sebagai salah satu unsur pemerintahan menjadi rumah toleransi bagi warga Surabaya.(*)

 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019