Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Madiun membantu mendistribusikan air bersih ke sejumlah wilayah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang mengalami kekeringan pada musim kemarau 2019.
Pelaksana Program ACT Cabang Madiun Didik Purwoko mengatakan penyaluran air bersih tersebut, di antaranya diberikan di Dusun Kedungrejo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi. Wilayah tersebut sudah mengalami kesulitan air bersih sejak bulan Juli.
"Kondisi kekeringan ini sudah kami anggap termasuk dalam bencana. Jadi, kami berusaha untuk bisa membantu warga yang terkena dampaknya dengan mendistribusikan ribuan liter air bersih," ujar Didik Purwoko di Madiun, Rabu.
Baca juga: Krisis air bersih di Ngawi meluas, kini 48 desa terdampak
Menurutnya, pendistribusian air bersih dilakukan di dua tempat. Selain di Dusun Kedungrejo, bantuan air bersih juga dilakukan di Dusun Boan Barat, Kecamatan Bringin, Ngawi.
"Masing-masing wilayah didistribusikan air bersih sebanyak 5.000 liter. Harapannya dapat membantu warga setempat," katanya.
Marketing Komunikasi ACT Cabang Madiun Aferu Fajar menambahkan hal yang menyulitkan tim untuk melakukan distribusi air adalah lokasi yang masuk ke pelosok. Untuk mencapai lokasi dibutuhkan sekitar satu jam lebih dari jalan utama.
"Agak kesulitan juga saat kami mendistribusikan airnya. Truk tangki harus perlahan-lahan menuju ke lokasi, karena jalannya juga tidak mudah," kata Aferu.
Baca juga: Dilanda kekeringan, dua desa di Ngawi minta bantuan air bersih
Warga setempat yang terdampak kekeringan, Radikin, mengaku senang dengan bantuan air bersih yang diberikan di wilayahnya.
"Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih ini. Bisa dipakai untuk kebutuhan minum dan bersih-bersih diri," kata dia.
Selama musim kemarau, warga Kedungrejo harus mencari sumber air yang jaraknya mencapai satu kilometer dari rumah. Hal itu karena sumur dan sungai yang menjadi sumber air telah mengering.
Pihaknya berharap bantuan air bersih rutin diberikan hingga musim hujan tiba. Hal itu karena Kecamatan Bringin termasuk dalam wilayah Ngawi yang rawan kering saat musim kemarau berlangsung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Pelaksana Program ACT Cabang Madiun Didik Purwoko mengatakan penyaluran air bersih tersebut, di antaranya diberikan di Dusun Kedungrejo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi. Wilayah tersebut sudah mengalami kesulitan air bersih sejak bulan Juli.
"Kondisi kekeringan ini sudah kami anggap termasuk dalam bencana. Jadi, kami berusaha untuk bisa membantu warga yang terkena dampaknya dengan mendistribusikan ribuan liter air bersih," ujar Didik Purwoko di Madiun, Rabu.
Baca juga: Krisis air bersih di Ngawi meluas, kini 48 desa terdampak
Menurutnya, pendistribusian air bersih dilakukan di dua tempat. Selain di Dusun Kedungrejo, bantuan air bersih juga dilakukan di Dusun Boan Barat, Kecamatan Bringin, Ngawi.
"Masing-masing wilayah didistribusikan air bersih sebanyak 5.000 liter. Harapannya dapat membantu warga setempat," katanya.
Marketing Komunikasi ACT Cabang Madiun Aferu Fajar menambahkan hal yang menyulitkan tim untuk melakukan distribusi air adalah lokasi yang masuk ke pelosok. Untuk mencapai lokasi dibutuhkan sekitar satu jam lebih dari jalan utama.
"Agak kesulitan juga saat kami mendistribusikan airnya. Truk tangki harus perlahan-lahan menuju ke lokasi, karena jalannya juga tidak mudah," kata Aferu.
Baca juga: Dilanda kekeringan, dua desa di Ngawi minta bantuan air bersih
Warga setempat yang terdampak kekeringan, Radikin, mengaku senang dengan bantuan air bersih yang diberikan di wilayahnya.
"Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan air bersih ini. Bisa dipakai untuk kebutuhan minum dan bersih-bersih diri," kata dia.
Selama musim kemarau, warga Kedungrejo harus mencari sumber air yang jaraknya mencapai satu kilometer dari rumah. Hal itu karena sumur dan sungai yang menjadi sumber air telah mengering.
Pihaknya berharap bantuan air bersih rutin diberikan hingga musim hujan tiba. Hal itu karena Kecamatan Bringin termasuk dalam wilayah Ngawi yang rawan kering saat musim kemarau berlangsung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019