Setiap orang berhak memiliki cita-cita tanpa terkecuali termasuk, bagi penderita down syndrome. Setidaknya itu ditawarkan oleh "The Peanut Butter Falcon", film drama komedi petualangan yang penuh kehangatan.
Film garapan duo sutradara Tyler Nilson dan Michael Schwartz ini bercerita tentang Zak (Zack Gottsagen) pemuda dengan down syndrome yang tinggal di panti jompo. Dia memiliki cita-cita menjadi pegulat profesional seperti tokoh idolanya, Salt Water Redneck.
Zak kemudian melarikan dari panti jompo untuk mewujudkan keinginannya. Tanpa berbekal apapun, Zak kemudian singgah di perahu kecil untuk istirahat.
Di sisi lain, ada seorang pencuri dan nelayan yang sedang bermasalah, Tyler (Shia LaBeouf). Tyler dikejar oleh penjahat dan mencuri perahu tempat Zak bersembunyi.
Awalnya Tyler akan menurunkan Zak saat tiba di pantai sebab dia juga memiliki tujuan yakni kembali ke Florida. Namun Tyler tidak tega dan akhirnya menemani Zak untuk menemukan sekolah gulat impiannya.
Di sinilah petualangan seru Tyler dan Zak dimulai, Tyler yang keras kepala dan selalu pesimis memiliki sudut pandang baru terhadap hidup setelah berkenalan dengan Zak.
Film ini merupakan penceritaan modern dari karakter Huckleberry Finn yang dibuat oleh Mark Twain dalam novel "The Adventures of Tom Sawyer" dan "Adventures of Huckleberry Finn". Film dengan jalan cerita yang sederhana namun penuh kehangatan dan mengena di hati yang menonton.
Di sini Zak menunjukkan bahwa penderita down syndrome juga bisa meraih apa yang diimpikan dengan jalannya sendiri. Dia juga bisa menjadi pemuda yang hidup mandiri jika diberi bekal dan kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya.
Sebaliknya, sebagai seseorang yang memiliki kemampuan layaknya manusia normal, Tyler belajar bahwa hidup bukan hanya untuk menyelamatkan dan menyenangkan diri sendiri tapi juga membahagiakan dan mewujudkan mimpi orang lain.
Film ini adalah sebuah petualangan namun tiap adegannya mampu membuat hati "meleleh". Banyak hal-hal positif yang disampaikan dalam film meski digambarkan dalam balutan komedi.
"The Peanut Butter Falcon" adalah debut perdana Shia LaBeouf setelah lama absen dari dunia film. Tokoh Zak sendiri diperankan oleh Zack Gottsagen yang juga menderita down syndrome. Zack membuktikan bahwa seseorang dengan kebutuhan khusus juga mampu berakting untuk film layar lebar.
"The Peanut Butter Falcon" pertama kali ditayangkan dalam acara SXSW pada Maret 2019 dan mendapat banyak pujian. Film ini juga mendapat peringkat 95 persen dari Rotten Tomattoes, 8/10 versi IMDB dan 3,5/4 dari Rogert Ebert.
"The Peanut Butter Falcon" mulai tayang di jaringan bioskop CGV dan Cinemaxx di seluruh Indonesia pada 9 Oktober.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Film garapan duo sutradara Tyler Nilson dan Michael Schwartz ini bercerita tentang Zak (Zack Gottsagen) pemuda dengan down syndrome yang tinggal di panti jompo. Dia memiliki cita-cita menjadi pegulat profesional seperti tokoh idolanya, Salt Water Redneck.
Zak kemudian melarikan dari panti jompo untuk mewujudkan keinginannya. Tanpa berbekal apapun, Zak kemudian singgah di perahu kecil untuk istirahat.
Di sisi lain, ada seorang pencuri dan nelayan yang sedang bermasalah, Tyler (Shia LaBeouf). Tyler dikejar oleh penjahat dan mencuri perahu tempat Zak bersembunyi.
Awalnya Tyler akan menurunkan Zak saat tiba di pantai sebab dia juga memiliki tujuan yakni kembali ke Florida. Namun Tyler tidak tega dan akhirnya menemani Zak untuk menemukan sekolah gulat impiannya.
Di sinilah petualangan seru Tyler dan Zak dimulai, Tyler yang keras kepala dan selalu pesimis memiliki sudut pandang baru terhadap hidup setelah berkenalan dengan Zak.
Film ini merupakan penceritaan modern dari karakter Huckleberry Finn yang dibuat oleh Mark Twain dalam novel "The Adventures of Tom Sawyer" dan "Adventures of Huckleberry Finn". Film dengan jalan cerita yang sederhana namun penuh kehangatan dan mengena di hati yang menonton.
Di sini Zak menunjukkan bahwa penderita down syndrome juga bisa meraih apa yang diimpikan dengan jalannya sendiri. Dia juga bisa menjadi pemuda yang hidup mandiri jika diberi bekal dan kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya.
Sebaliknya, sebagai seseorang yang memiliki kemampuan layaknya manusia normal, Tyler belajar bahwa hidup bukan hanya untuk menyelamatkan dan menyenangkan diri sendiri tapi juga membahagiakan dan mewujudkan mimpi orang lain.
Film ini adalah sebuah petualangan namun tiap adegannya mampu membuat hati "meleleh". Banyak hal-hal positif yang disampaikan dalam film meski digambarkan dalam balutan komedi.
"The Peanut Butter Falcon" adalah debut perdana Shia LaBeouf setelah lama absen dari dunia film. Tokoh Zak sendiri diperankan oleh Zack Gottsagen yang juga menderita down syndrome. Zack membuktikan bahwa seseorang dengan kebutuhan khusus juga mampu berakting untuk film layar lebar.
"The Peanut Butter Falcon" pertama kali ditayangkan dalam acara SXSW pada Maret 2019 dan mendapat banyak pujian. Film ini juga mendapat peringkat 95 persen dari Rotten Tomattoes, 8/10 versi IMDB dan 3,5/4 dari Rogert Ebert.
"The Peanut Butter Falcon" mulai tayang di jaringan bioskop CGV dan Cinemaxx di seluruh Indonesia pada 9 Oktober.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019