Puluhan siswa SMK di Kota Surabaya turun ke jalan untuk ikut demonstrasi bersama mahasiswa di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura, Surabaya, Kamis.
Ari Rohmad, seorang siswa kelas 12 SMK Siang Surabaya, mengatakan datang bersama 20 orang temannya. Dia mengaku ikut aksi karena dorongan hatinya.
"Ikut aksi dari hati. Di TV sudah ramai. Di Jabodetabek, anak STM (SMK) sudah bergabung, makanya saya ikut bergabung," kata Ari Rohmad.
Baca juga: Siswa SMK Surabaya berencana ikut demo di DPRD Jatim
Dalam aksinya, dia dan rekan-rekannya menuntut DPR untuk memperbaiki pasal yang ada di RKUHP. Menurutnya, beberapa pasal di RKUHP seperti perempuan pulang malam justru didenda adalah hal gila.
"Tuntutannya diperbaiki pasalnya, jangan gila seperti itu. Yang pingin disuarakan adalah pasal perempuan yang pulang tengah malam," katanya.
Rohmad bersama pelajar lain berkumpul di daerah Simo sebelum berangkat bersama ke Gedung DPRD Jatim. Menurut Ari, sekolahnya tidak libur, tapi telah izin kepada gurunya untuk ikut aksi.
"Kumpul dari Simo sama anak SMK lain, dikomando lewat WA. Sekolah tidak libur, tapi guru tahu dan sudah izin guru," katanya.
Di lokasi yang sama, Ricki, siswa asal SMK Taruna Surabaya, menuturkan bahwa dirinya datang untuk menyampaikan aspirasi seperti penguatan terhadap KPK dan bukan sebaliknya.
"Dalam pasal yang baru orang korupsi malah dimaafkan. Saya datang dari ajakan teman-teman untuk demo lewat whatsapp," ujarnya.
Sementara itu, Dias Bendision, siswa SMKN 12 Surabaya, justru tidak tahu apa yang disuarakan dalam aksi itu, karena hanya ikut-ikutan temannya.
"Saya tidak tahu mas, hanya ikut teman-teman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Ari Rohmad, seorang siswa kelas 12 SMK Siang Surabaya, mengatakan datang bersama 20 orang temannya. Dia mengaku ikut aksi karena dorongan hatinya.
"Ikut aksi dari hati. Di TV sudah ramai. Di Jabodetabek, anak STM (SMK) sudah bergabung, makanya saya ikut bergabung," kata Ari Rohmad.
Baca juga: Siswa SMK Surabaya berencana ikut demo di DPRD Jatim
Dalam aksinya, dia dan rekan-rekannya menuntut DPR untuk memperbaiki pasal yang ada di RKUHP. Menurutnya, beberapa pasal di RKUHP seperti perempuan pulang malam justru didenda adalah hal gila.
"Tuntutannya diperbaiki pasalnya, jangan gila seperti itu. Yang pingin disuarakan adalah pasal perempuan yang pulang tengah malam," katanya.
Rohmad bersama pelajar lain berkumpul di daerah Simo sebelum berangkat bersama ke Gedung DPRD Jatim. Menurut Ari, sekolahnya tidak libur, tapi telah izin kepada gurunya untuk ikut aksi.
"Kumpul dari Simo sama anak SMK lain, dikomando lewat WA. Sekolah tidak libur, tapi guru tahu dan sudah izin guru," katanya.
Di lokasi yang sama, Ricki, siswa asal SMK Taruna Surabaya, menuturkan bahwa dirinya datang untuk menyampaikan aspirasi seperti penguatan terhadap KPK dan bukan sebaliknya.
"Dalam pasal yang baru orang korupsi malah dimaafkan. Saya datang dari ajakan teman-teman untuk demo lewat whatsapp," ujarnya.
Sementara itu, Dias Bendision, siswa SMKN 12 Surabaya, justru tidak tahu apa yang disuarakan dalam aksi itu, karena hanya ikut-ikutan temannya.
"Saya tidak tahu mas, hanya ikut teman-teman," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019