Siswa SMK di Surabaya berencana ikut gabung dengan demonstrasi mahasiswa di depan Dedung DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura Surabaya, Kamis (26/9), untuk menolak beberapa rancangan undang-undang yang dibahas DPR dan pemerintah.

Kepala SMKN 2 Surabaya Djoko Pratmodjo dikonfirmasi di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya mendapatkan seruan aksi siswa SMK untuk turun bersama pedemo lainnya di DPRD Jatim.

Djoko mengatakan pihaknya tidak melarang keinginan siswa yang ingin ikut unjuk rasa, namun tidak ada imbauan khusus kepada siswa untuk ikut aksi tersebut.

"Kalau mau ikut silakan, tapi jangan sampai anarkis. Hindari ring satu. Jam 5 sore harus pulang. Saya juga mengerahkan petugas tatib dari OSIS dari jarak jauh," kata Djoko.

Meskipun ada rencana demonstrasi di Surabaya, Djoko tetap meminta para guru untuk memberikan pembelajaran efektif seperti biasanya, karena banyak siswa juga yang memilih untuk mengikuti pembelajaran.

"Saya juga sampaikan tetap menggunakan seragam dan jangan anarkis dan terpancing," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim wilayah Surabaya-Sidoarjo Sukaryantho menegaskan bahwa tidak ada instruksi libur yang diterima dari Disdik Jatim, sehingga kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa.

"Saya tidak bisa melarang, karena itu hak mereka. Tapi yang saya tekankan, mereka haknya menuntut ilmu dan memastikan mendapatkan pelayanan pendidikan dengan baik. Jadi, lebih baik menjalankan tugasnya sebagai siswa," tuturnya.

Jika ada siswa yang ikut gabung dalam aksi demo tersebut, Sukaryantho menyatakan hal tersebut menjadi kewenangan sekolah dalam memberikan sanksi yang sudah disepakati.

Kendati begitu, pihaknya mengantisipasi agar seluruh sekolah maupun guru memberikan pembelajaran efektif. "Belum belum ada instruksi kalau SMA/SMK libur," kata dia.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019