Aparat kepolisian mengusut dua kasus pembacokan terhadap warga yang terjadi di Kabupaten Bangkalan dan Sampang, Madura, yang diduga melibatkan sejumlah pelaku.

"Warga yang menjadi korban dalam kasus pembunuhan di Bangkalan bernama Aziz (50), Warga kampung Bawah Sukun, Desa Junganyar, Kecamatan Socah," kata Kasubbag Humas Polres Bangkalan AKP Suyitno di Bangkalan, Rabu.

Korban mengalami luka bacok di kepala bagian belakang kiri atas, kanan bawah serta kanan atas, punggung sebelah kiri dan kanan, serta bibir bawah sebelah kanan.

Menurut Suyitno, korban dibacok oleh tujuh orang. Pelaku masing-masing berinisial AR, SN, SJ, SR, IL, MS, dan AI, semuanya merupakan warga Junganyar, Kecamatan Socah, Bangkalan.

Kasus pembacokan ini berawal dari hal sepele, yakni pelaku AR menanyakan lokasi urukan tanah milik Haji Rawi kepada korban dan dijawab tidak tahu.

Pelaku kala itu langsung pergi, namun berselang satu jam kemudian, pelaku bersama enam pelaku lainnya datang kembali dengan membawa celurit.

Tanpa banyak bicara, korban yang duduk bersama kedua anaknya di sebuah gardu dekat lokasi urukan tanah di Desa Junganyar, Kecamatan Socah, langsung dibacok oleh AR dan kawan-kawannya.

"Kala itu juga korban ini langsung tersungkur dan warga yang mengetahui kejadian itu melapor ke polisi," katanya.

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Socah, Bangkalan, namun karena kondisinya kritis, Aziz langsung dirujuk ke RSUD Bangkalan.

Selain di Bangkalan, kasus pembacokan warga dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit juga menimpa Munakib (46), warga Dusun Dumas, Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang.

Ia juga dikeroyok oleh lima orang saat mengendarai sepeda motor di jalan desa setempat pada Rabu pagi.

"Kasus ini sudah kami laporkan ke polisi dan saat ini sudah dilakukan penyidikan," kata Kepala Desa Bunten Barat, Kecamatan Ketapang, Sampang Sukar.

Belum diketahui motif pembacokan yang menimpa korban bernama Munakib tersebut, karena saat ini masih dalam penyidikan polisi.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019