Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Pemerintah Kabupaten Jember menargetkan penyediaan fasilitas gudang pendingin atau cold storage di Puger dapat beroperasi pada Oktober 2019, setelah tertunda karena tingginya penaksiran harga atau appraisal fasilitas itu.
"Disepakati akan diadakan appraisal ulang, sehingga akan ada titik temu antara pihak ketiga yang akan mengelola dan itu tahap rencananya," kata Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief di Jember, Selasa.
Kesepakatan tersebut sudah diputuskan oleh Pemkab Jember dengan KKP melalui rapat pertemuan Wabup Jember dengan Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan KKP Innes Rahmania.
"Pengoperasian cold storage di Kecamatan Puger perlu mempertimbangkan aspek sosial karena penyediaan fasilitas pendingin itu salah satunya untuk pemberdayaan nelayan," tuturnya.
Dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu, lanjut dia, rencana tersebut diharapkan sudah matang, sehingga pada minggu keempat sudah bisa dikomunikasikan kepada pihak ketiga.
"Pemerintah tidak bisa memikirkan aspek profit saja, tetapi juga aspek sosial harus dipertimbangkan karena sebelumnya appraisal untuk cold storage di Puger sangat tinggi karena pihak appraisal hanya melihat dari aspek profit saja," katanya.
Muqit berharap aset tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan jika sesuai dengan rencana, maka akan dapat banyak menolong masyarakat, terutama para nelayan di pesisir selatan Jember.
"Penyediaan cold storage itu berdasarkan diskusi yang telah dilangsungkan bersama masyarakat dan aset itu salah satu jalan keluar dari persoalan yang dihadapi oleh masyarakat nelayan Puger," ujarnya.
Sementara Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan pada KKP Innes Rahmania mengatakan pihaknya sudah selesai membuat rencana untuk aksi cold storage di Puger.
"Belum ada pihak ketiga yang mengelola cold storage karena biaya appraisal yang dikeluarkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sangat tinggi, namun kami sudah lakukan penghitungan ulang oleh tim, agar bisa mendapatkan angka yang memang cocok dengan pihak pengelola nantinya," katanya.
Menurutnya penyediaan gudang pendingin itu membawa manfaat karena jika pada musim tertentu ketika musim ikan banyak dan tidak disimpan, maka ikan akan menjadi busuk, sehingga KKP akan membangun fasilitas pendingin di sana dan nantinya ada pemasukan untuk pemerintah daerah.
"KKP akan mendampingi program itu hingga tercapai target pada Oktober ini sudah bisa beroperasi lagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Disepakati akan diadakan appraisal ulang, sehingga akan ada titik temu antara pihak ketiga yang akan mengelola dan itu tahap rencananya," kata Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief di Jember, Selasa.
Kesepakatan tersebut sudah diputuskan oleh Pemkab Jember dengan KKP melalui rapat pertemuan Wabup Jember dengan Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan KKP Innes Rahmania.
"Pengoperasian cold storage di Kecamatan Puger perlu mempertimbangkan aspek sosial karena penyediaan fasilitas pendingin itu salah satunya untuk pemberdayaan nelayan," tuturnya.
Dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu, lanjut dia, rencana tersebut diharapkan sudah matang, sehingga pada minggu keempat sudah bisa dikomunikasikan kepada pihak ketiga.
"Pemerintah tidak bisa memikirkan aspek profit saja, tetapi juga aspek sosial harus dipertimbangkan karena sebelumnya appraisal untuk cold storage di Puger sangat tinggi karena pihak appraisal hanya melihat dari aspek profit saja," katanya.
Muqit berharap aset tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan jika sesuai dengan rencana, maka akan dapat banyak menolong masyarakat, terutama para nelayan di pesisir selatan Jember.
"Penyediaan cold storage itu berdasarkan diskusi yang telah dilangsungkan bersama masyarakat dan aset itu salah satu jalan keluar dari persoalan yang dihadapi oleh masyarakat nelayan Puger," ujarnya.
Sementara Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan pada KKP Innes Rahmania mengatakan pihaknya sudah selesai membuat rencana untuk aksi cold storage di Puger.
"Belum ada pihak ketiga yang mengelola cold storage karena biaya appraisal yang dikeluarkan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) sangat tinggi, namun kami sudah lakukan penghitungan ulang oleh tim, agar bisa mendapatkan angka yang memang cocok dengan pihak pengelola nantinya," katanya.
Menurutnya penyediaan gudang pendingin itu membawa manfaat karena jika pada musim tertentu ketika musim ikan banyak dan tidak disimpan, maka ikan akan menjadi busuk, sehingga KKP akan membangun fasilitas pendingin di sana dan nantinya ada pemasukan untuk pemerintah daerah.
"KKP akan mendampingi program itu hingga tercapai target pada Oktober ini sudah bisa beroperasi lagi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019