Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur mengebut penerapan program "smart city" atau kota pintar di wilayahnya dengan menerapkan kecanggihan teknologi untuk pengelolaan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak hotel, restoran, dan jasa lainnya yang menjadi unggulan.
"Kota Madiun itu kota jasa. Karena kota jasa, sektor pajak usaha dan jasa merupakan sumber PAD terbesar. Ini harus dimaksimalkan," ujar Wali Kota Madiun Maidi kepada wartawan, Senin (23/9).
Penerapan konsep smart city untuk peningkatan PAD dari sektor pajak usaha dan jasa dipercepat setelah Pemkot Madiun melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun mengajak insan pers mitra pemda setempat berkunjung ke Smart City Nusantara Plasa Telkom di Jakarta pada Jumat (20/9). Harapannya, progres konsep kota pintar tersebut semakin terpublikasikan ke masyarakat.
"Di Smart City Nusantara Telkom banyak inovasi dilakukan terkait pelaksanaan kota pintar yang dapat diterapkan di Kota Madiun. Sengaja kami mengajak teman-teman pers berkunjung agar turut membantu menyampaikan progresnya kepada masyarakat," kata Wali Kota Maidi.
Pihaknya meminta kepada organisasi perangkat daerah terkait agar program smart city untuk pengelolaan PAD tersebut dapat terwujud pada tahun ini.
"Yang paling cepat kita terapkan pada bulan ini hingga Desember akhir tahun 2019 adalah pengelolaan PAD dari sektor pajak. Melalui program tersebut akan dilakukan pendeteksian pajak daerah dari sektor kegiatan hotel dan restoran," kata mantan Sekda Kota Madiun ini.
Ia menjelaskan penerapan program smart city untuk pengelolaan PAD sektor pajak hotel dan restran tersebut bertujuan agar tidak ada lagi praktik penyelewegan.
"Yang paling penting dalam pengelolaan PAD dari penerapan smrat city kali ini adalah PAD tidak boleh bocor. Pendapatan daerah ini adalah hak negara, hak rakyat, dan itulah yang harus kita kelola sebaik mungkin untuk rakyat," katanya.
Pihaknya optimistis Kota Madiun dapat mewujudkan program inovasi berbasis IT tersebut dalam waktu dekat ini. Hal tersebut sebagai wujud pengeloaan PAD yang transparan dan muaranya meningkatkan kesehajteraan masyarakat Kota Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kota Madiun itu kota jasa. Karena kota jasa, sektor pajak usaha dan jasa merupakan sumber PAD terbesar. Ini harus dimaksimalkan," ujar Wali Kota Madiun Maidi kepada wartawan, Senin (23/9).
Penerapan konsep smart city untuk peningkatan PAD dari sektor pajak usaha dan jasa dipercepat setelah Pemkot Madiun melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Madiun mengajak insan pers mitra pemda setempat berkunjung ke Smart City Nusantara Plasa Telkom di Jakarta pada Jumat (20/9). Harapannya, progres konsep kota pintar tersebut semakin terpublikasikan ke masyarakat.
"Di Smart City Nusantara Telkom banyak inovasi dilakukan terkait pelaksanaan kota pintar yang dapat diterapkan di Kota Madiun. Sengaja kami mengajak teman-teman pers berkunjung agar turut membantu menyampaikan progresnya kepada masyarakat," kata Wali Kota Maidi.
Pihaknya meminta kepada organisasi perangkat daerah terkait agar program smart city untuk pengelolaan PAD tersebut dapat terwujud pada tahun ini.
"Yang paling cepat kita terapkan pada bulan ini hingga Desember akhir tahun 2019 adalah pengelolaan PAD dari sektor pajak. Melalui program tersebut akan dilakukan pendeteksian pajak daerah dari sektor kegiatan hotel dan restoran," kata mantan Sekda Kota Madiun ini.
Ia menjelaskan penerapan program smart city untuk pengelolaan PAD sektor pajak hotel dan restran tersebut bertujuan agar tidak ada lagi praktik penyelewegan.
"Yang paling penting dalam pengelolaan PAD dari penerapan smrat city kali ini adalah PAD tidak boleh bocor. Pendapatan daerah ini adalah hak negara, hak rakyat, dan itulah yang harus kita kelola sebaik mungkin untuk rakyat," katanya.
Pihaknya optimistis Kota Madiun dapat mewujudkan program inovasi berbasis IT tersebut dalam waktu dekat ini. Hal tersebut sebagai wujud pengeloaan PAD yang transparan dan muaranya meningkatkan kesehajteraan masyarakat Kota Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019