Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember (Unej) mengagas adanya kuliah kerja nyata (KKN) kolaboratif di Jawa Timur untuk menjawab permintaan Gubernur Jawa Timur yang mengharapkan kegiatan KKN yang dilakukan oleh perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi warga, khususnya warga perdesaan.
Untuk merealisasikan gagasan KKN kolaboratif, Pusat Kuliah Kerja Nyata LP2M Universitas Jember menggelar rapat koordinasi dengan Pusat KKN LP2M PTN di Jatim dan PTS di wilayah Besuki Raya di lantai 2 Gedung Rektorat dr R. Achmad Unej, Kabupaten Jember, pada Selasa hingga Rabu (18/9).
"Gubernur Jatim menyampaikan bahwa program KKN yang dilakukan oleh PTN dan PTS di Jawa Timur sangat strategis dijadikan sebagai salah satu alat untuk menjawab berbagai masalah yang ada di Jawa Timur, khususnya di perdesaan, sehingga berharap ada program KKN bersama yang solutif dan berkesinambungan," kata Rektor Unej Moh. Hasan di Jember.
Dari pengalaman di Unej, lanjut dia, banyak desa yang tidak mau ditinggal oleh mahasiswa setelah masa KKN usai, sehingga mereka tetap berharap ada pendampingan secara kontinyu, sehingga Pusat KKN LP2M Kampus Tegalboto Unej sedang menyusun model KKN baru, yakni mahasiswa akan datang ke desa setiap hari Sabtu dan Minggu.
Ketua LP2M Unej Prof Achmad Subagyo dalam laporannya mengusulkan agar KKN Kolaboratif Jatim nantinya mengangkat satu tema spesifik dan dilakukan di beberapa kawasan di provinsi setempat, misalnya KKN kolaboratif di wilayah Madura, Tapal Kuda dan Mataraman.
"Masing-masing institusi tentu sudah punya model dan tujuan KKN yang menyesuaikan dengan kekhasan masing-masing perguruan tinggi, sehingga rapat koordinasi ini bertujuan menyamakan persepsi dan merumuskan bentuk KKN bersama di Jatim yang kolaboratif, tematik, inovatif dan berkelanjutan," ujarnya.
Koordinator Program Pemberdayaan Masyarakat LP2M Unej Hermanto Rohman mengatakan pihaknya menawarkan kepada perwakilan LP2M yang hadir untuk menentukan lokasi dan tema KKN yang akan diusung dalam KKN Kolaboratif Jatim tersebut.
Menurutnya penentuan lokasi dan tema itu berbasis pada isu strategis pembangunan daerah maupun hasil riset perguruan tinggi yang ada, kemudian mengidentifikasi peran masing-masing stakeholders dan diakhiri dengan menentukan model kolaborasi.
"Kami mengusulkan fokus KKN kolaboratif Jatim ada di tiga aspek yaitu aspek pemenuhan pelayanan dasar sosial seperti kesehatan dan pendidikan, kemudian aspek ketahanan ekonomi dengan membangun produk unggulan desa, dan aspek ekologi," ujarnya.
Perwakilan koordinator KKN LP2M yang hadir antara lain dari Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Airlangga Surabaya, ITS Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, IAIN Jember dan tuan rumah Unej. Sedangkan dari PTS yakni Universitas Islam Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, dan IKIP PGRI Jember.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Untuk merealisasikan gagasan KKN kolaboratif, Pusat Kuliah Kerja Nyata LP2M Universitas Jember menggelar rapat koordinasi dengan Pusat KKN LP2M PTN di Jatim dan PTS di wilayah Besuki Raya di lantai 2 Gedung Rektorat dr R. Achmad Unej, Kabupaten Jember, pada Selasa hingga Rabu (18/9).
"Gubernur Jatim menyampaikan bahwa program KKN yang dilakukan oleh PTN dan PTS di Jawa Timur sangat strategis dijadikan sebagai salah satu alat untuk menjawab berbagai masalah yang ada di Jawa Timur, khususnya di perdesaan, sehingga berharap ada program KKN bersama yang solutif dan berkesinambungan," kata Rektor Unej Moh. Hasan di Jember.
Dari pengalaman di Unej, lanjut dia, banyak desa yang tidak mau ditinggal oleh mahasiswa setelah masa KKN usai, sehingga mereka tetap berharap ada pendampingan secara kontinyu, sehingga Pusat KKN LP2M Kampus Tegalboto Unej sedang menyusun model KKN baru, yakni mahasiswa akan datang ke desa setiap hari Sabtu dan Minggu.
Ketua LP2M Unej Prof Achmad Subagyo dalam laporannya mengusulkan agar KKN Kolaboratif Jatim nantinya mengangkat satu tema spesifik dan dilakukan di beberapa kawasan di provinsi setempat, misalnya KKN kolaboratif di wilayah Madura, Tapal Kuda dan Mataraman.
"Masing-masing institusi tentu sudah punya model dan tujuan KKN yang menyesuaikan dengan kekhasan masing-masing perguruan tinggi, sehingga rapat koordinasi ini bertujuan menyamakan persepsi dan merumuskan bentuk KKN bersama di Jatim yang kolaboratif, tematik, inovatif dan berkelanjutan," ujarnya.
Koordinator Program Pemberdayaan Masyarakat LP2M Unej Hermanto Rohman mengatakan pihaknya menawarkan kepada perwakilan LP2M yang hadir untuk menentukan lokasi dan tema KKN yang akan diusung dalam KKN Kolaboratif Jatim tersebut.
Menurutnya penentuan lokasi dan tema itu berbasis pada isu strategis pembangunan daerah maupun hasil riset perguruan tinggi yang ada, kemudian mengidentifikasi peran masing-masing stakeholders dan diakhiri dengan menentukan model kolaborasi.
"Kami mengusulkan fokus KKN kolaboratif Jatim ada di tiga aspek yaitu aspek pemenuhan pelayanan dasar sosial seperti kesehatan dan pendidikan, kemudian aspek ketahanan ekonomi dengan membangun produk unggulan desa, dan aspek ekologi," ujarnya.
Perwakilan koordinator KKN LP2M yang hadir antara lain dari Universitas Trunojoyo Madura, Universitas Airlangga Surabaya, ITS Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya, IAIN Jember dan tuan rumah Unej. Sedangkan dari PTS yakni Universitas Islam Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, dan IKIP PGRI Jember.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019