Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengaku sejak kecil mengidolakan Presiden ke-3 RI BJ Habibie, karena dinilai sebagai salah satu sosok pribadi yang legendaris.
"Beliau Presiden, tapi, merupakan Menristek paling legendaris dalam pandangan saya. Saya itu dari sekolah dasar mengidolakan beliau," kata Emil di Kota Malang, Kamis.
Menurut Emil, BJ Habibie merupakan salah satu sosok yang bisa memberikan dorongan kepada dirinya untuk menjadi ilmuwan. Emil menceritakan, dia pernah melihat sosok BJ Habibie dari kejauhan, pada 1997.
Saat itu, Emil merupakan salah satu siswa yang menjuarai Siswa Teladan di DKI Jakarta, dan berkesempatan untuk melihat langsung sosok idolanya itu. Dirinya merasa kehilangan sosok teknokrat yang berjuang untuk kemajuan teknologi.
"Kita kehilangan sosok teknokrat yang benar-benar baik, dan berjuang untuk kemajuan teknologi," ujar Emil.
Berpulangnya BJ Habibie, lanjut Emil, merupakan pengingat bahwa Indonesia membutuhkan tokoh bangsa yang berkomitmen pada kemajuan teknologi. Apa yang sudah diraih oleh BJ Habibie, diharapkan bisa terus didukung dan dilanjutkan.
"Kita harap, peninggalan Pak Habibie akan terus didukung bersama, supaya itu berlanjut. Itu merupakan salah satu wujud dari kita untuk menghargai karya Pak Habibie," ujar Emil.
BJ Habibie yang merupakan alumnus Universitas Teknologi Rhein Westfalen Aachen (Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule) itu wafat pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada usia 83 tahun.
Ketua Tim Dokter Kepresidenan RI Azis Rani mengatakan bahwa Habibie mulai dirawat di RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019. Selama menjalani perawatan medis, BJ Habibie ditangani tim dokter spesialis di bidang penyakit jantung, penyakit dalam, dan penyakit ginjal.
Sebelumnya, mantan Menteri Riset dan Teknologi itu sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Jerman karena mengalami kebocoran klep jantung.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019