Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mematangkan program kota pintar dengan mengadakan sosialisasi dan bimbingan teknis tahap kedua Gerakan Menuju 100 Smart City, menyusul terpilihnya Kota Kediri menjadi salah satu daerah yang mendapat pendampingan penyusunan masterplan dan quick win smart city.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan kota pintar sudah mulai dibentuk di Kota Kediri. Dalam merumuskan agar Kota Kediri bisa menjadi memerlukan proses, namun jika sudah selesai tentunya membawa dampak positif.

"Saya hadir menyaksikan bahwa program sudah berjalan dengan baik atau tidak. Karena kami memang ingin pemerintah daerah bekerjanya tidak hanya mengurusi hal itu-itu terus dan harus bekerja cerdas juga melayani masyarakat karena masyarakat kita sangat sensitif sekali terhadap pelayanan," kata Wali Kota dalam kegiatan yang digelar di Balai Kota Kediri, Rabu.

Mas Abu, sapaan akrabnya menambahkan masyarakat Kota Kediri harus diberikan pelayanan yang cepat, dengan itu nantinya akan menimbulkan kepercayaan di kalangan masyarakat. Mereka akan merasa puas dalam pelayanan tanpa berbelit-belit.

Mas Abu juga berharap semua program agar tidak berjalan dengan sendiri-sendiri namun terintegrasi. Ke depan semua pihak bisa melakukan yang terbaik program-program yang sudah dibentuk. Saat ini Kota Kediri ada di level tiga untuk kota pintar, dan jika ingin untuk naik ke level empat harus dipersiapkan.

"Kota kediri juga harus bisa lebih cepat dari daerah lain mengingat Kota Kediri punya potensi yang sangat besar," kata dia.

Sementara itu, pembimbing kota pintar dari Kementerian Kominfo Harry Nugroho yang juga hadir di Kediri mengatakan bahwa Pemkot Kediri berharap bisa mencapai Level lima untuk smart city. Untuk mencapai tersebut Barenlitbang dan Diskominfo Kota Kediri perlu diskusi apa saja yang perlu dilakukan.

"Jadi, perlu diskusi apa saja yang perlu dilakukan. Tidak hanya kondisi lapangan yaitu program sudah dijalankan dengan baik namun juga harus bisa membuktikan secara legal bahwa program sudah berjalan dengan baik karena masalahnya tidak hanya tentang teknologinya namun juga tentang payung hukum, peraturannya bagaimana, SOP sudah ditulis atau belum dan lain-lain semua hal tersebut harus dilengkapi agar bisa mencapai level yang lebih tinggi," kata dia.

Ia menambahkan, bila tidak dilengkapi maka tidak bisa naik ke level yang lebih tinggi. Untuk itu, semua pihak harus bisa bekerja sama dengan baik agar smart city bisa mencapai level ke yang atasnya lagi.

Gerakan Menuju 100 Smart City merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan. Gerakan ini tujuannya untuk membimbing kabupaten/kota dalam menyusun masterplan smart city agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah.

Dalam kegiatan itu, turut hadir perwakilan dari Kementerian Kominfo Hary Febriansyah, Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri dan peserta Bimtek Tahap III Gerakan Menuju 100 Smart City, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019