Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) memasang sebanyak 16 rambu peringatan tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, Inggris serta Mandarin di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), sebagai papan petunjuk bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi tersebut.

Wakil Konsul Jenderal RRT di Surabaya Liu Qiang saat di Probolinggo, Jatim, Selasa, mengatakan pemasangan rambu tiga bahasa bertujuan memudahkan wisatawan, khususnya dari Tiongkok yang berkunjung ke gunung yang memiliki ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut tersebut.

Sebab, kata Liu Qiang, kunjungan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia mengalami perkembangan cukup pesat dalam kurun lima tahun terakhir, dan Gunung Bromo merupakan tempat favorit bagi wisatawan asal China.

"Gunung Bromo adalah tempat yang sangat ternama dan merupakan tempat wisata menarik bagi warga negara Tiongkok. Jumlah warga negara Tiongkok yang berkunjung setiap tahun terus bertambah. Tahun ini ada dua juta orang yang berkunjung," katanya.

Dengan adanya papan nama semi permanen yang didirikan dengan kerja sama TNBTS, kata dia, bisa menjadi petunjuk keamanan serta peringatan bagi wisatawan asal Tiongkok.

Papan nama berdiri secara tersebar di berbagai titik penting lokasi Gunung Bromo yang berada dalam empat wilayah yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Papan nama tiga bahasa itu berisi tulisan rambu-rambu peringatan dan larangan bagi wisatawan untuk saling menghargai budaya setempat, salah tulisanya adalah "Berperilaku Sopanlah, Hargai Adat Istiadat Suku Tengger".

Divisi Kepala Administrasi TNBTS Novita Kusuma berterima kasih kepada Konjen RRT di Surabaya yang peduli terhadap lokasi wisata Gunung Bromo.

"Kami dari TNBTS mengucapkan terima kasih dengan pemasangan papan informasi dalam tiga bahasa ini, jadi diharapkan bisa membantu wisatawan khususnya dari Tingkok untuk saling menghargai kebudayaan yang berlaku di Tengger," katanya.

Pemasangan papan tiga bahasa ini juga mengantisipasi tersesatnya wisatawan asing, khususnya asal Tiongkok saat menjelajah beberapa titik wilayah Gunung Bromo, seperti kejadian tahun 2018.

Lokasi papan atau rambu tiga bahasa itu di antaranya di tempat turunan masuk Gunung Bromo, dekat kawah gunung, serta penanjakan dan beberapa tempat strategis di Bromo.

"Isi tulisan papan nama itu terkait imbauan dan larangan, serta petunjuk supaya tidak mendekat ke lokasi berbahaya," tuturnya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019