Kepolisian Resor Lumajang memperketat penjagaan semua pos polisi di wilayah setempat setelah orang tidak dikenal menyerang anggota Polsek Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
"Menindaklanjuti kejadian di Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8) petang, saya perintahkan anggota agar lebih memperketat pengamanan mako, baik di tingkat pos polisi, polsek, maupun tingkat Polres Lumajang," kata Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban di Lumajang, Minggu.
Ia menginstruksikan anggotanya yang berada di lapangan agar lebih berhati-hati dalam melaksanakan tugas. Selain itu, perlu mencurigai gerak gerik orang yang tidak dikenal di sekitar.
"Setiap personel yang jaga agar selalu waspada dan peka seperti insting rasa curiga serta ingin tahu terhadap orang yang mendekat ke kantor dan pos-pos polisi," ucap polisi dengan dua melati di pundaknya itu.
Arsal juga meminta anggota dalam melakukan pemantauan atau pengamanan di lapangan setidaknya dua orang atau lebih atau tidak sendirian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Bagi anggota yang berada di lapangan selalu laksanakan body system agar dapat saling menjaga rekannya satu sama lain. Body system diterapkan baik dalam melaksanakan pengaturan lalu lintas, pengamanan, pengawalan, maupun kegiatan di lapangan yang lain," tuturnya.
Ia juga mengimbau seluruh anggotanya untuk mengawali kegiatan apa pun dalam menjalankan tugas kepolisian dengan selalu berdoa agar terhindar dari bahaya dan bencana.
Sejauh ini situasi dan kondisi di Kabupaten Lumajang cukup kondusif. Namun, dia meminta merka tetap waspada dan siaga terhadap hal-hal yang tidak diinginkan pascaserangan berdarah di Polsek Wonokromo.
Sebelumnya, anggota Kepolisian Sektor Wonokromo, Surabaya, Ajun Inspektur Satu Agus Sumartono dibacok orang tidak dikenal pada hari Sabtu (17/8) sekitar pukul 17.00 WIB.
Pelaku yang datang ke mapolsek sendirian tersebut seolah-olah hendak melapor. Namun, tiba-tiba menyerang dengan membabi buta terhadap anggota yang berjaga dengan menggunakan senjata tajam sehingga petugas lain yang mendengar kegaduhan pun langsung mendatangi ke SPKT hingga melumpuhkan tersangka.
Akibat peristiwa itu, polisi yang menjadi korban harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RKZ Surabaya untuk menjalani perawatan intensif karena menderita luka di tangan, pipi sebelah kanan, dan kepala bagian belakang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Menindaklanjuti kejadian di Polsek Wonokromo, Sabtu (17/8) petang, saya perintahkan anggota agar lebih memperketat pengamanan mako, baik di tingkat pos polisi, polsek, maupun tingkat Polres Lumajang," kata Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban di Lumajang, Minggu.
Ia menginstruksikan anggotanya yang berada di lapangan agar lebih berhati-hati dalam melaksanakan tugas. Selain itu, perlu mencurigai gerak gerik orang yang tidak dikenal di sekitar.
"Setiap personel yang jaga agar selalu waspada dan peka seperti insting rasa curiga serta ingin tahu terhadap orang yang mendekat ke kantor dan pos-pos polisi," ucap polisi dengan dua melati di pundaknya itu.
Arsal juga meminta anggota dalam melakukan pemantauan atau pengamanan di lapangan setidaknya dua orang atau lebih atau tidak sendirian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Bagi anggota yang berada di lapangan selalu laksanakan body system agar dapat saling menjaga rekannya satu sama lain. Body system diterapkan baik dalam melaksanakan pengaturan lalu lintas, pengamanan, pengawalan, maupun kegiatan di lapangan yang lain," tuturnya.
Ia juga mengimbau seluruh anggotanya untuk mengawali kegiatan apa pun dalam menjalankan tugas kepolisian dengan selalu berdoa agar terhindar dari bahaya dan bencana.
Sejauh ini situasi dan kondisi di Kabupaten Lumajang cukup kondusif. Namun, dia meminta merka tetap waspada dan siaga terhadap hal-hal yang tidak diinginkan pascaserangan berdarah di Polsek Wonokromo.
Sebelumnya, anggota Kepolisian Sektor Wonokromo, Surabaya, Ajun Inspektur Satu Agus Sumartono dibacok orang tidak dikenal pada hari Sabtu (17/8) sekitar pukul 17.00 WIB.
Pelaku yang datang ke mapolsek sendirian tersebut seolah-olah hendak melapor. Namun, tiba-tiba menyerang dengan membabi buta terhadap anggota yang berjaga dengan menggunakan senjata tajam sehingga petugas lain yang mendengar kegaduhan pun langsung mendatangi ke SPKT hingga melumpuhkan tersangka.
Akibat peristiwa itu, polisi yang menjadi korban harus dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) RKZ Surabaya untuk menjalani perawatan intensif karena menderita luka di tangan, pipi sebelah kanan, dan kepala bagian belakang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019