Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meluncurkan program "Merdeka dari Plastik" sebagai upaya mengurangi sampah plastik di Hari Ulang Tahun Ke-74 Republik Indonesia.

Keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Sabtu, peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI dijadikan momentum oleh Pemkab Banyuwangi untuk melakukan pembenahan kota dengan peluncuran program Merdeka dari Plastik.

"Plastik ini terurainya lama, ada yang 400 bahkan hingga 1.000 tahun. Bayangkan jika kita dari sekarang tidak mengambil aksi nyata, lama kelamaan kita akan hidup di atas plastik," kata Bupati Azwar Anas.

Sebagai tahap awal, program bebas sampah plastik diterapkan di dua ruang publik terbesar di Banyuwangi, yaitu Taman Sritanjung dan Taman Blambangan. Di dua ruang publik itu setiap hari ada ribuan warga beraktivitas dari pagi hingga malam hari, serta Taman Blambangan juga terdapat kegiatan seni-budaya yang menjadikannya titik kumpul banyak orang.

Dalam peluncuran program Merdeka dari Plastik, Bupati Anas pun menuliskan pesan di kain "Hindari Penggunaan Plastik", dan aksi Bupati Banyuwangi dua periode itu juga diikuti oleh Forpimda lainnya yang menuliskan pesannya tentang pengurangan penggunaan plastik.

Menurut Anas, masalah plastik telah menjadi masalah global dan mendapat perhatian serius dari dunia, semua negara sudah sepakat untuk mengurangi sampah plastik, apalagi, kata Anas, sampah plastik di laut sudah dalam tahapan mengkhawatirkan.

"Bu Menteri Susi pernah mengingatkan kita semua, bila kita tidak mengambil aksi nyata mulai sekarang, 30 tahun lagi permukaan laut akan dipenuhi sampah. Ini akan mengancam habitat laut. Kita manusia juga terancam karena kita mengonsumsi mikro plastik dari hewan laut yang kita makan. Residu plastik ini akan berakibat penyakit kerdil pada manusia," paparnya.

Tahap awal, untuk percontohan akan diawali di Taman Blambangan dan Taman Sritanjung, di dua taman kota tersebut, warga dan pedagang yang ada di sana harus bebas dari dari plastik. Pedagang harus mulai mengurangi penggunaan media plastik, seperti  tidak menggunakan lagi kantong plastik sebagai pembungkus atau menyajikan makanan.

"Mereka kita edukasi untuk menjauhi plastik, misalnya jangan kasih sedotan di minuman. Kelihatannya remeh, tapi kalau semua orang melakukan ini dampaknya akan besar. Apalagi di dua ruang publik ini selalu ramai orang, bahkan kalau event tertentu jumlah orang yang berkumpul bisa sampai 5.000 orang," ujar Anas.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, Husnul Chotimah menjelaskan sosialisasi akan gencar dilakukan di dua tempat tersebut, dan para pedagang akan diberi tenggat waktu hingga akhir Agustus untuk memulai kebiasaan ini.

"Banyak pedagang yang sudah mulai paham untuk mengurangi penggunaan plastik secara bertahap. Tidak hanya itu, mereka juga kami ajak untuk mengurangi menjual makanan dalam kemasan plastik. Begitu halnya, sampah juga harus dipilah dengan baik, mana yang organik dari sisa makanan, maupun non-organik dari pembungkusnya," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019