Maskapai Citilink Indonesia mulai hari ini Jumat (9/8/19) resmi membuka kembali rute penerbangan Denpasar-Banyuwangi (PP) menggunakan pesawat jenis Airbus 320.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi atas dibukanya kembali jalur penerbangan yang menghubungkan Bali dan Banyuwangi secara langsung.
"Dengan jalur ini, rute yang dilayani Bandara Internasional Banyuwangi akan semakin lengkap, mulai dari Jakarta, Surabaya hingga Kuala Lumpur," ujar Anas.
Menurut ia, Bali merupakan gerbang utama pariwisata Indonesia, dan setiap tahun ada lima hingga enam juta wisatawan mancanegara menuju Bali.
Jika Banyuwangi mendapatkan lima persen dari jumlah wisatawan mancanegara di Bali, lanjut dia, Banyuwangi sudah mendapat minimal 250.000 wisatawan mancanegara.
"Apalagi destinasi dan atraksi wisata kami terus berkembang, kami yakin Banyuwangi bakal menjadi alternatif menarik bagi turis asing untuk melakukan perjalanan wisatanya setelah atau sebelum ke Bali," kata Anas.
Bupati Anas optimistis kunjungan wisatawan akan semakin meningkat, dengan terhubungkannya Banyuwangi dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan wisata di Indonesia, terlebih rute Banjarmasin-Banyuwangi dilayani Xpress Air pada 10 Agustus 2019.
"Ini ujungnya akan mengembangkan Banyuwangi, khususnya di sektor pariwisata. Dan saya yakin kunjungan wisata Banyuwangi akan terus meningkat seiring penerbangan ke Banyuwangi yang kian semarak," ucapnya.
District Sales Manager Citilink Banyuwangi, Dadang Teguh Setiawan menyebutkan bahwa pada penerbangan perdana rute Banyuwangi-Denpasar hari ini, pesawat mengangkut 151 penumpang.
Untuk itu, katanya, dia mengaku rute ini bakal memiliki prospek cerah dan terbukti penerbangan perdana sudah dijejali penumpang.
"Bahkan untuk Sabtu (10/819) besok penumpang yang akan terbang ke Bali dari Banyuwangi telah mencapai 106 orang, sebaliknya Denpasar-Banyuwangi sudah terisi 141 pax," paparnya.
Dadang optimistis tingkat keterisian penumpang ini akan terjaga dengan baik, karena Banyuwangi yang telah terkoneksi dengan Jakarta maupun Kuala Lumpur akan memudahkan wisatawan.
"Wisatawan dari Kuala Lumpur yang berlibur ke Banyuwangi bisa dengan mudah melanjutkan perjalanannya ke Bali, dan sebaliknya. Ataupun mereka yang dari Jakarta, bisa lanjut ke Bali keesokan harinya. Banyuwangi kini bisa dibilang menjadi mini hub. Ini tentunya akan memudahkan wisatawan bepergian," ujar Dadang.
Selain itu, lanjut Dadang, daya tarik Banyuwangi lainnya adalah keunikan destinasi dan budaya lokal.
"Banyuwangi punya Kawah Ijen dengan eksotika api biru yang telah mendunia, 99 atraksi wisata seni budaya yang digelar sepanjang tahun, dan fasilitas di Banyuwangi semakin lengkap dengan banyaknya hotel berbintang baru. Untuk itu kami optimistis dengan dibukanya rute baru ini," tuturnya.
Pesawat Citilink dengan kapasitas 180 penumpang memulai penerbangan dari Bandara Banyuwangi menuju Bandara Ngurah Rai Bali, setiap harinya pada pukul 08.00 WIB dan mendarat di Bandara Ngurah Rai pukul 09.40 WITA, dan selanjutnya pesawat akan bertolak dari Bali menuju Banyuwangi pada pukul 10.05 WITA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi atas dibukanya kembali jalur penerbangan yang menghubungkan Bali dan Banyuwangi secara langsung.
"Dengan jalur ini, rute yang dilayani Bandara Internasional Banyuwangi akan semakin lengkap, mulai dari Jakarta, Surabaya hingga Kuala Lumpur," ujar Anas.
Menurut ia, Bali merupakan gerbang utama pariwisata Indonesia, dan setiap tahun ada lima hingga enam juta wisatawan mancanegara menuju Bali.
Jika Banyuwangi mendapatkan lima persen dari jumlah wisatawan mancanegara di Bali, lanjut dia, Banyuwangi sudah mendapat minimal 250.000 wisatawan mancanegara.
"Apalagi destinasi dan atraksi wisata kami terus berkembang, kami yakin Banyuwangi bakal menjadi alternatif menarik bagi turis asing untuk melakukan perjalanan wisatanya setelah atau sebelum ke Bali," kata Anas.
Bupati Anas optimistis kunjungan wisatawan akan semakin meningkat, dengan terhubungkannya Banyuwangi dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan wisata di Indonesia, terlebih rute Banjarmasin-Banyuwangi dilayani Xpress Air pada 10 Agustus 2019.
"Ini ujungnya akan mengembangkan Banyuwangi, khususnya di sektor pariwisata. Dan saya yakin kunjungan wisata Banyuwangi akan terus meningkat seiring penerbangan ke Banyuwangi yang kian semarak," ucapnya.
District Sales Manager Citilink Banyuwangi, Dadang Teguh Setiawan menyebutkan bahwa pada penerbangan perdana rute Banyuwangi-Denpasar hari ini, pesawat mengangkut 151 penumpang.
Untuk itu, katanya, dia mengaku rute ini bakal memiliki prospek cerah dan terbukti penerbangan perdana sudah dijejali penumpang.
"Bahkan untuk Sabtu (10/819) besok penumpang yang akan terbang ke Bali dari Banyuwangi telah mencapai 106 orang, sebaliknya Denpasar-Banyuwangi sudah terisi 141 pax," paparnya.
Dadang optimistis tingkat keterisian penumpang ini akan terjaga dengan baik, karena Banyuwangi yang telah terkoneksi dengan Jakarta maupun Kuala Lumpur akan memudahkan wisatawan.
"Wisatawan dari Kuala Lumpur yang berlibur ke Banyuwangi bisa dengan mudah melanjutkan perjalanannya ke Bali, dan sebaliknya. Ataupun mereka yang dari Jakarta, bisa lanjut ke Bali keesokan harinya. Banyuwangi kini bisa dibilang menjadi mini hub. Ini tentunya akan memudahkan wisatawan bepergian," ujar Dadang.
Selain itu, lanjut Dadang, daya tarik Banyuwangi lainnya adalah keunikan destinasi dan budaya lokal.
"Banyuwangi punya Kawah Ijen dengan eksotika api biru yang telah mendunia, 99 atraksi wisata seni budaya yang digelar sepanjang tahun, dan fasilitas di Banyuwangi semakin lengkap dengan banyaknya hotel berbintang baru. Untuk itu kami optimistis dengan dibukanya rute baru ini," tuturnya.
Pesawat Citilink dengan kapasitas 180 penumpang memulai penerbangan dari Bandara Banyuwangi menuju Bandara Ngurah Rai Bali, setiap harinya pada pukul 08.00 WIB dan mendarat di Bandara Ngurah Rai pukul 09.40 WITA, dan selanjutnya pesawat akan bertolak dari Bali menuju Banyuwangi pada pukul 10.05 WITA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019