Pemerintah Turki tertarik untuk mempelajari keberhasilan Program Keluarga Harapan (PKH) yang menurut Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasamita pemerintah Turki sudah banyak mendengar dan mengetahui keberhasilan PKH dalam menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.

"Mereka tertarik bagaimana upaya Indonesia yang berhasil menurunkan angka kemiskinan dari waktu ke waktu secara kontinyu," kata Mensos Agus Gumiwang dalam siaran pers di terima di Jakarta, Rabu.

Kesepakatan kersama antara pemerintah Turki dengan Indonesia ditandatangain Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Menteri Tenaga Kerja, Keluarga dan Pelayanan Sosial Republik Turki, Zehra Zümrüt Selçuk, di Kementerian Sosial, beberapa saat lalu.

Menurut Mensos kedua pemerintah sepakat untuk menindaklanjuti ketertarikan pemerintah Turki terhadap PKH dengan melakukan pertumuan tingkat tinggi kedua negara. Nantinya, pemerintah kedua negara akan berbalas kunjungan.

"Nanti apakah dirjen atau level direktur saling berkunjung bertukar pengetahuan bagaimana cara kita menurukan angka kemiskinan terutama PKH. Ini suatu hal yang tentu mereka respect dan tertarik mempelajari cara Indonesia menurunkan angka kemiskinan tersebut, sehingga dari waktu ke waktu angka kemiskinan semakin turun," imbuh Mensos.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat mengaku akan menindaklanjuti MoU yang telah dilakukan antara Mensos dengan Menteri Tenaga Kerja, Keluarga dan Pelayanan Sosial Republik Turki.

"Pertemuan lanjutan akan dilakukan kami dengan pejabat dari pemerintah Turki," ucap Harry.

Harry menjelaskan banyak negara memberikan apresiasi terhadap keberhasilan PKH dalam menurunkan angka kemiskinan seperti Negeria dan sejumlah negara di kawasan Afrika serta Asia.

Tercatat sebanyak 15 negara pada tahun 2018 telah melakukan kunjungan ke Kementerian Sosial pada tahun lalu. Mereka antara lain Nigeria,Malaysia, Filipina, Timor Leste, Myanmar, Fiji, Papua Nugini, Vietnam, Mongolia, Korea, Laos, Pakistan, Uzbekistan, dan Azerbaijan.

"Mereka pernah datang ke kontak centre PKH dan mempelajari bagaimana makanisme disana," jelas Harry.

Salah satu keberhasilan PKH, dikatakan Harry adanya kontrol dan bimbingan ketat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan pendamping PKH dan Peksos Supervisor.

"Dalam melakukan pengawasan dan bimbingan kepada KPM kita lakukan secara berjenjang dan mereka bertanggung jawab langsung kepada Kementerian Sosial," ujarnya.

Harry menambahkan keberhasilan PKH juga terletak dari kualitas modul Family Development Session (FDS). "FDS sebagai instrumen strategis sehingga PKH harus diposisikan menjadi backbone Program Nasional, karena PKH semakin lama semakin ber­kembang," tuturnya.

Badan Pusat Stastistik (BPS) mencatat angka kemiskinan pada Maret 2019 turun menjadi 9,41 persen dari September 2018 yang tercatat 9,82 persen atau turun menjadi 25,14 juta orang dari 25,95 juta orang.(*)

Pewarta: Abd Malik

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019