Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai berbagai penyakit yang muncul selama musim kemarau seperti diare, dehidrasi, dan influenza yang menyerang anak-anak hingga lanjut usia.

"Kami sudah meminta seluruh pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk siaga menangani warga yang mengalami sakit yang biasa diderita selama musim kemarau panjang ini," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember Dyah Kusworini di Kabupaten Jember, Sabtu.

Berdasarkan data 50 puskesmas yang tersebar di 31 kecamatan di Kabupaten Jember tercatat jumlah pasien yang menderita sakit Influenza Like Illness (ILI) mencapai 69.968 kasus, kemudian diare akut sebanyak 21.664 kasus, dan demam tifoid sebanyak 9.165, namun untuk kasus hepatitis A sejauh ini belum ditemukan.

"Tiga penyakit itu yang cukup signifikan di Kabupaten Jember selama musim kemarau yakni ILI, diare akut, dan demam tifoid berdasarkan data surveylance puskesmas, namun semuanya bisa ditangani dengan baik," tuturnya.

Dyah mengimbau masyarakat melakukan pencegahan untuk penyakit selama musim kemarau seperti menggunakan masker saat keluar rumah, memperbanyak air minum agar tidak mengalami dehidarasi akibat cuaca yang terik, selalu cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar.

"Kemudian menjaga sanitasi lingkungan dengan hidup bersih dan melakukan gerakan 3M plus untuk mencegah jentik nyamuk secara rutin setiap minggu, serta membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk menghindari penyakit," katanya.

Selain itu, lanjut dia, yang tidak kalah penting adalah melakukan imunisasi secara lengkap ke posyandu untuk bayi dan balita, serta anak-anak di usia sekolah untuk mendapatkan imunisasi tambahan, sehingga anak memiliki sistem kekebalan tubuh, agar tidak mudah sakit.

"Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat di Kabupaten Jember untuk melakukan antisipasi terhadap penyakit selama musim kemarau karena lebih baik mencegah daripada mengobati," ujarnya.*
 

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019