Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan bantuan jerigen dan tandon air kepada masyarakat yang tinggal di wilayah terdampak kekeringan di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Kamis.
Sebanyak 120 buah jerigen kapasitas 20 liter dan 30 buah tandon air kapasitas 1.200 liter serta paket sembako, secara simbolis diserahkan kepada masyarakat di Dusun Jumas, Desa Gayam, Kecamatan Botolinggo, yang merupakan salah satu dari 46 desa terdampak kekeringan.
"Menurut BMKG, puncak kemarau akan terjadi pada Agustus mendatang. Bulan Juli ini, masing-masing daerah sudah melakukan berbagai antisipasi," ujar Khofifah kepada wartawan di Bondowoso.
Tidak hanya memberikan bantuan jerigen dan tandon air, Gubernur Khofifah juga akan segera membangun sumur bor di daerah itu, untuk mencukupi pasokan air bersih yang selama ini sulit diperoleh warga, terlebih memasuki musim kemarau.
"Kalau bantuan tandon air hanya bersifat sementara, tidak permanen. Maka opsi menyiapkan sumur bor merupakan opsi strategis," katanya.
Mantan Menteri Sosial itu meminta kepada Bupati Bondowoso agar segera menyiapkan permintaan bantuan sumur bor, termasuk membangun jalan menuju Dusun Jumas yang rusak parah serta aliran listrik di desa itu.
"Saya sangat berharap besok pagi ada utusan dari Pemkab Bondowoso, terutama Sekda dan Bappeda untuk segera membuat kerangka pengusulan, karena ini harus disiapkan segera," ucap Khofifah.
Ia pun berpesan kepada warga, kalaupun ada kekeringan air karena kemarau, maka yang tidak boleh kemarau adalah hati, supaya Allah senantiasa memberikan kelapangan rezeki dan keteduhan bagi semua.
Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin dalam sambutannya berharap Gubernur Jawa Timur segera memberikan bantuan sumur bor kepada warga dusun setempat.
Selain itu, Bupati juga meminta agar rumah warga mendapatkan aliran listrik serta mendapatkan akses jalan yang baik.
"Terima kasih kepada gubernur yang telah bersedia hadir di tempat terpencil ini. Warga disini setiap tahun kekurangan air bersih. Masih ada sekitar 4.000 lebih warga yang butuh penerangan listrik," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Sebanyak 120 buah jerigen kapasitas 20 liter dan 30 buah tandon air kapasitas 1.200 liter serta paket sembako, secara simbolis diserahkan kepada masyarakat di Dusun Jumas, Desa Gayam, Kecamatan Botolinggo, yang merupakan salah satu dari 46 desa terdampak kekeringan.
"Menurut BMKG, puncak kemarau akan terjadi pada Agustus mendatang. Bulan Juli ini, masing-masing daerah sudah melakukan berbagai antisipasi," ujar Khofifah kepada wartawan di Bondowoso.
Tidak hanya memberikan bantuan jerigen dan tandon air, Gubernur Khofifah juga akan segera membangun sumur bor di daerah itu, untuk mencukupi pasokan air bersih yang selama ini sulit diperoleh warga, terlebih memasuki musim kemarau.
"Kalau bantuan tandon air hanya bersifat sementara, tidak permanen. Maka opsi menyiapkan sumur bor merupakan opsi strategis," katanya.
Mantan Menteri Sosial itu meminta kepada Bupati Bondowoso agar segera menyiapkan permintaan bantuan sumur bor, termasuk membangun jalan menuju Dusun Jumas yang rusak parah serta aliran listrik di desa itu.
"Saya sangat berharap besok pagi ada utusan dari Pemkab Bondowoso, terutama Sekda dan Bappeda untuk segera membuat kerangka pengusulan, karena ini harus disiapkan segera," ucap Khofifah.
Ia pun berpesan kepada warga, kalaupun ada kekeringan air karena kemarau, maka yang tidak boleh kemarau adalah hati, supaya Allah senantiasa memberikan kelapangan rezeki dan keteduhan bagi semua.
Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin dalam sambutannya berharap Gubernur Jawa Timur segera memberikan bantuan sumur bor kepada warga dusun setempat.
Selain itu, Bupati juga meminta agar rumah warga mendapatkan aliran listrik serta mendapatkan akses jalan yang baik.
"Terima kasih kepada gubernur yang telah bersedia hadir di tempat terpencil ini. Warga disini setiap tahun kekurangan air bersih. Masih ada sekitar 4.000 lebih warga yang butuh penerangan listrik," paparnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019