Provinsi Jawa Timur, khususnya Surabaya merupakan pasar potensial penjualan ban mobil tipe penumpang atau multipurpose vehicle (MPV), karena populasi mobil jenis tersebut masih tinggi di wilayah setempat, kata salah satu pimpinan produsen ban nasional di Surabaya.
"Data yang ada di kami Jatim berkontribusi 20 persen atau nomer dua nasional setelah Jakarta dan sekitarnya. Artinya cukup potensial, sedangan secara umum Pulau Jawa berkontribusi 60 persen," kata Trade Marketing, Sales Operational, dan Consumer Product Manager Goodyear Indonesia Arfianti Puspitarini, Kamis.
Selain mobil MPV, kata dia, beberapa penjualan ban yang cukup dimintasi adalah untuk mobil jenis city car, dan low cost green car (LCGC).
"Penjualan ban kami untuk kategori mobil penumpang tahun 2018 tumbuh lebih dari 5 persen. Dan ke depan akan terus kami dorong karena cukup banyak varian mobil baru yang muncul," kata Afianti, usai peluncuran produk terbarunya Goodyear Assurance Duraplus 2.
Ia mengatakan, dari total penjualan Goodyear Indonesia, ban MPV dan LCGC menyumbang sekitar 60 persen dengan ditopang produk ban Assurance Duraplus dan Assurance TripleMax, sisanya diisi ban SUV dan kendaraan niaga.
"Memang tidak dipungkiri industri otomotif saat ini tengah mengalami kelesuan. Tapi nyatanya hal tersebut tidak berdampak banyak pada kinerja kami, karena Goodyear tidak hanya memasok ban orisinil atau OEM ke agen pemegang merek (APM) tapi juga masuk ke pasar replacement atau penggantian ban," katanya.
Head Marketing & Corporate Communication Goodyear Indonesia Wicaksono Soebroto mengatakan, Goodyear untuk pasar Indonesia masuk dalam jajaran lima besar penjual ban terbesar di Tanah Air, dan kontribusi terbesar didapat dari Jabodetabek sebesar 30 persen, disusul Jatim 20 persen.
Sementara untuk menggenjot penjualan ban mobil penumpang, Goodyear menyiapkan beberapa strategi, salah satunya meluncurkan produk baru Assurance DuraPlus 2 yang dilengkapi garansi selama 12 bulan atau 20 ribu kilometer.
"Jadi kami tidak hanya jual ban saja, tapi juga memikirkan aftersales dan garansinya supaya konsumen tenang ketika beli produk kami,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Data yang ada di kami Jatim berkontribusi 20 persen atau nomer dua nasional setelah Jakarta dan sekitarnya. Artinya cukup potensial, sedangan secara umum Pulau Jawa berkontribusi 60 persen," kata Trade Marketing, Sales Operational, dan Consumer Product Manager Goodyear Indonesia Arfianti Puspitarini, Kamis.
Selain mobil MPV, kata dia, beberapa penjualan ban yang cukup dimintasi adalah untuk mobil jenis city car, dan low cost green car (LCGC).
"Penjualan ban kami untuk kategori mobil penumpang tahun 2018 tumbuh lebih dari 5 persen. Dan ke depan akan terus kami dorong karena cukup banyak varian mobil baru yang muncul," kata Afianti, usai peluncuran produk terbarunya Goodyear Assurance Duraplus 2.
Ia mengatakan, dari total penjualan Goodyear Indonesia, ban MPV dan LCGC menyumbang sekitar 60 persen dengan ditopang produk ban Assurance Duraplus dan Assurance TripleMax, sisanya diisi ban SUV dan kendaraan niaga.
"Memang tidak dipungkiri industri otomotif saat ini tengah mengalami kelesuan. Tapi nyatanya hal tersebut tidak berdampak banyak pada kinerja kami, karena Goodyear tidak hanya memasok ban orisinil atau OEM ke agen pemegang merek (APM) tapi juga masuk ke pasar replacement atau penggantian ban," katanya.
Head Marketing & Corporate Communication Goodyear Indonesia Wicaksono Soebroto mengatakan, Goodyear untuk pasar Indonesia masuk dalam jajaran lima besar penjual ban terbesar di Tanah Air, dan kontribusi terbesar didapat dari Jabodetabek sebesar 30 persen, disusul Jatim 20 persen.
Sementara untuk menggenjot penjualan ban mobil penumpang, Goodyear menyiapkan beberapa strategi, salah satunya meluncurkan produk baru Assurance DuraPlus 2 yang dilengkapi garansi selama 12 bulan atau 20 ribu kilometer.
"Jadi kami tidak hanya jual ban saja, tapi juga memikirkan aftersales dan garansinya supaya konsumen tenang ketika beli produk kami,” katanya.
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019