Sebanyak 64,77 persen dari 1.981 calon haji Kabupaten Jember, Jawa Timur, memiliki riwayat penyakit kategori risiko tinggi berdasarkan pemeriksaan medis seluruh calon haji yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan Jember.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan calon haji Jember tercatat sebanyak 1.283 orang berkategori risiko tinggi atau 64,77 persen, sedangkan 698 orang atau 35,23 persen tidak memiliki penyakit kategori risiko tinggi," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Jember Diyah Kusworini di Jember, Senin.
Menurutnya, sebagian besar jamaah calon haji di Jember yang memiliki riwayat penyakit kategori risiko tinggi adalah lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun dan memiliki penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan jantung, sehingga membutuhkan pengawasan dari tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI).
"Berdasarkan catatan yang kami terima, terbanyak penyakit yang diderita oleh jamaah calon haji asal Jember yakni hipertensi sehingga dokter dan petugas kesehatan di masing-masing kelompok terbang (kloter) akan memantau mereka saat menunaikan ibadah haji," katanya.
Diyah mengatakan jumlah petugas TKHI yang disiagakan sebanyak 13 orang dengan rincian dua dokter dan 11 perawat, kemudian Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) sebanyak empat orang, dan Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) sebanyak empat orang.
"Kalau ada calon haji yang memiliki risiko tinggi mengalami sakit, maka petugas akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan merujuk ke rumah sakit terdekat, agar mendapatkan pelayanan kesehatan," tuturnya.
Jumlah calon haji di Kabupaten Jember sebanyak 1.981 orang yang terdiri dari 1.971 calon haji dan 10 orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) sehingga keberangkatannya dibagi menjadi lima kloter yakni kloter yang akan diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 20-21 Juli 2019.
Sementara Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama Jember Ahmad Tholabi mengatakan awalnya jumlah calon haji Jember sebanyak 2004 orang, namun ada yang melakukan mutasi ke luar daerah dan ada yang mutasi masuk ke Jember, sehingga kini menjadi 1981 orang yang akan diberangkatkan dari Kabupaten Jember.
"Kami imbau seluruh jamaah calon haji menjaga kesehatan dengan baik, sehingga bisa melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci dengan kondisi yang prima," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan calon haji Jember tercatat sebanyak 1.283 orang berkategori risiko tinggi atau 64,77 persen, sedangkan 698 orang atau 35,23 persen tidak memiliki penyakit kategori risiko tinggi," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Jember Diyah Kusworini di Jember, Senin.
Menurutnya, sebagian besar jamaah calon haji di Jember yang memiliki riwayat penyakit kategori risiko tinggi adalah lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun dan memiliki penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan jantung, sehingga membutuhkan pengawasan dari tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI).
"Berdasarkan catatan yang kami terima, terbanyak penyakit yang diderita oleh jamaah calon haji asal Jember yakni hipertensi sehingga dokter dan petugas kesehatan di masing-masing kelompok terbang (kloter) akan memantau mereka saat menunaikan ibadah haji," katanya.
Diyah mengatakan jumlah petugas TKHI yang disiagakan sebanyak 13 orang dengan rincian dua dokter dan 11 perawat, kemudian Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) sebanyak empat orang, dan Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) sebanyak empat orang.
"Kalau ada calon haji yang memiliki risiko tinggi mengalami sakit, maka petugas akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan merujuk ke rumah sakit terdekat, agar mendapatkan pelayanan kesehatan," tuturnya.
Jumlah calon haji di Kabupaten Jember sebanyak 1.981 orang yang terdiri dari 1.971 calon haji dan 10 orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) sehingga keberangkatannya dibagi menjadi lima kloter yakni kloter yang akan diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada 20-21 Juli 2019.
Sementara Kasi Haji dan Umroh Kementerian Agama Jember Ahmad Tholabi mengatakan awalnya jumlah calon haji Jember sebanyak 2004 orang, namun ada yang melakukan mutasi ke luar daerah dan ada yang mutasi masuk ke Jember, sehingga kini menjadi 1981 orang yang akan diberangkatkan dari Kabupaten Jember.
"Kami imbau seluruh jamaah calon haji menjaga kesehatan dengan baik, sehingga bisa melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci dengan kondisi yang prima," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019