Sebanyak 93.331 keluarga yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menerima program bantuan pangan nontunai (BPNT) dari Kementerian Sosial.

Menurut Kabid Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan Didik Yanuardi di Bangkalan, Sabtu, peluncuran pencairan program bantuan itu telah dilakukan pada 20 Juni 2019 dan saat ini pencairan mulai dilakukan.

"Bantuan ini dari Kementerian Sosial Republik Indonesia, untuk membantu warga miskin dan kurang mampu," katanya.

Total dana yang disediakan pemerintah untuk program ini sebesar Rp9 miliar. Pola pencairan secara rutin setiap bulan sesuai kebutuhan.

Menurut Didik, penerima bantuan adalah pemegang Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS) dan besaran bantuan Rp110 ribu.

"Bantuan ini tidak bisa diambil berupa uang. Tapi harus ditukarkan dengan kebutuhan bahan pokok. Jadi, pemerintah tidak memberi uang, tapi barang," katanya, menjelaskan.

Didik lebih lanjut mengatakan, KKS itu serupa dengan kartu ATM, dan hanya bisa digesek atau ditukarkan di tempat-tempat khusus yang telah disediakan oleh Dinsos Bangkalan, yang disebut dengan "e-warung".

"E-warung ini disediakan oleh dinsos, dan ditandai dengan stiker yang menandakan bahwa KKS bisa digesek ditempat tersebut. 'e-warung' ada setiap desa. Kisarannya setiap desa ada sekitar 1-2 e-warung, tergantung luas dan jumlah penduduknya," kata Didik, menjelaskan.

Sementara itu, Pemkab Bangkalan menyediakan sebanyak 470 warung elektronik (e-warung) untuk penyaluran bantuan program non-tunai, yakni bantuan pemerintah yang merupakan program konversi bantuan beras sejahtera ini.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019